Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), akhirnya sepakat membentuk Komite Reformasi Ad-Hoc Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) guna membenahi permasalahan sepak bola di Indonesia sekaligus menyelesaikan sanksi FIFA terhadap Indonesia. FIFA menunjuk Agum Gumelar sebagai ketua komite Ad-Hoc.
Sebagaimana dikutip dari website resmi PSSI, Senin (07/12), terdapat 7 elemen plus ketua dan wakil ketua yang mengisi tim ad hoc ini. Seperti diketahui, Komite Ad Hoc merupakan hasil dari pertemuan delegasi bersama FIFA dan Asian Football Confederation (AFC) dengan semua unsur saat berkunjung ke Jakarta pada 2-3 November 2015.
Tujuh elemen itu, yakni PSSI, Pemerintah Indonesia, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), kompetisi (Indonesia Super League/ISL), sepak bola wanita, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Komite Olahraga Indonesia (KOI).
Komite Reformasi Ad-Hoc PSSI itu diketuai seorang ketua didampingi seorang wakil ketua, yang berasal dari luar 7 elemen tersebut. FIFA menunjuk Agum Gumelar sebagai Ketua didampingi IGK Manila sebagai wakil ketua.
Lalu ada Joko Driyono dari unsur kompetisi (ISL), Monica Desideria (sepak bola wanita), Mahfudin Nigara (KONI), Tommy Welly (PSSI), dan Bambang Pamungkas (APPI).
Tetapi FIFA belum mendapatkan nama dari perwakilan Pemerintah Indonesia dan KOI. Jadi, baru ada 5 nama dari 5 perwakilan yang sudah tercantum di dalam Komite Reformasi Ad-Hoc PSSI, plus ketua dan wakil ketua, sehingga total baru ada 7 perwakilan dari 9 elemen yang ada di tim Ad Hoc ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved