Gara-gara Ali Akbar dan Made Sumantri berebut lahan di Kawasan Register 44,Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, warga di Kecamatan Negeri Batin, nyaris saling bertikai.Kepolisian berhasil mencegah meluasnya pertikaian. Kedua kampung masih dijaga.
Suasana sempat mencekam dan terjadi penyerangan oleh 200 warga di Umbul Harta Jaya yang menyebabkan kerusakan empat gubuk dan tiga sepeda motor milik warga setempat.
Menurut Kapolres Waykanan AKBP Harseno, situasi kini kondusif kembali, namun aparat keamanan disiagakan menjaga dua kampung yang bertikai tersebut.
"Pukul 17.00 WIB situasi dapat diatasi oleh Polres waykanan dan masyarakat sudah kembali ke kampung masing masing. Personel dari Polsek dan Polres Waykanan sudah ditempatkan di masing-masing kampung," kata Harseno kepada harianlampung.com, Selasa malam (24/3).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, mengatakan pada pukul 20.00 WIB, Selasa (24/3), telah diadakan pertemuan antara dua kelompok masyarakat di Polsek Negara Batin untuk menyelesaikan masalah secepatnya. Pertemuan dipimpin Karo Ops dan Dirbinmas Polda lampung.
Kepada harianlampung.com,Sulistyaningsih menjelaskan, pemicu pertikaian terjadi pada Selasa (24/3), pukul 13.00 WIB. Ada sengketa lahan di Register 44 Kecamatan Negara Batin. Saat itu terjadi insiden pemukulan yang dilakukan Harpi terhadap Made sumantri alias Ria.
Sengketa berawal sepekan lalu, saat Ali Akbar membajak lahan dua hektar di Register 44. Ali kemudian membajak kembali lahan itu pada Selasa (24/3).
Namun, kata Sulis, saat akan membajak, di areal sudah ada Made Sumantri alias Ria yang sedang memupuk dan mengatakan lahan itu miliknya. "Ali Akbar tidak menghiraukan. Ia meneruskan membajak lahan. Pak Ria melarangnya dan menelepon temannya," kata Sulistyaningsih.
Harpi, rekan Ali Akbar, tidak terima kemudian menendang dan memukul kepala Ria menggunakan popor senapan angin hingga berdarah. Ria lalu meninggalkan areal. Tak lama kemudian, ia membawa 200 massa mendatangi Umbul Harta Jaya.
Massa kemudian merusak dua rumah milik Bahudin dan Joko. Massa juga merusak empat motor dan satu motor milik Joni dibawa massa, jelas Sulistyaningsih.
© Copyright 2024, All Rights Reserved