Gerakan buruh Indonesia yang terdiri dari KSPI, KSPSI, KSBSI, KP-KPBI, FSPASI dan elemen rakyat lainnya bersepakat untuk mendirikan partai politik. Kesepakatan ini dicapai menjelang peringatan Hari Buruh Internasional 2015 atau May Day.
Perwakilan dari Komite Persiapan-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KP-KPBI), Ilham Syah mengatakan, May Day di Indonesia tahun ini akan berbeda. Peringatan kali ini bukan lagi hanya sekadar kampanye persoalan-persoalan normatif perburuhan semata, namun May Day kali ini harus mampu meningkatkan kesadaran politik kaum buruh.
"Sudah cukup kaum buruh dan rakyat jelata terus dibodoh-bodohi oleh elite-elite politik yang berkuasa saat ini," kata Ilham Syah dalam Konferensi Pers dengan tema Buruh bersatu bersama rakyat bangun partai politik sendiri di Jakarta, Kamis (23/04).
Presiden KSPSI Andi Gani mengatakan, kaum buruh adalah rakyat mayoritas yang seharusnya mempunyai kekuatan penentu dari setiap kebijakan-kebijakan yang dilahirkan oleh rezim Jokowi-JK. Namun faktanya, sampai saat ini kaum buruh hanya dijadikan objek oleh penguasa.
"Ini sudah tidak bisa ditunggu lagi bahwa kaum buruh dan rakyat yang sedang berlawan harus memilik rumah politiknya sendiri," kata Andi.
Dalam peringatan Hari Buruh Internasional nanti, mereka juga menuntut kepada pemerintahan Jokowi-JK untuk serius menjalankan konstitusi dan amanat reformasi 1998. Mereka merasa bahwa pemerintah belum memiliki komitmen yang jelas dalam menyejahterakan rakyat Indonesia.
Andi mengatakan, jika pemerintah ingin mengembalikan kedaulatan bangsa Indonesia, maka pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi-JK harus menghentikan proses liberalisasi yang sedang berlangsung di seluruh sektor. Khususnya di sektor ketenagakerjaan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved