Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan soal banyaknya kursi yang diperoleh Partai Golkar di Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo.
Di Kabinet Merah Putih Golkar mendapat jatah 8 menteri dan 3 wakil menteri. Hasil yang diperoleh Golkar tersebut merupakan hasil tukar guling posisi Ketua MPR RI.
"Besok insya Allah ada lagi yang dilantik jabatan setingkat menteri. Jadi kalau kita hitung itu 8, plus 1, plus 3. Plus 102 DPR RI. Oh iya DEN (Dewan Ekonomi Nasional)," kata Bahlil Lahadalia dalam acara Tasyakuran HUT Golkar ke-60 di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (21/10/2024) malam.
Menurut Bahlil, awalnya Golkar hanya mendapatkan lima kursi menteri.
Namun, setelah berkomunikasi intens dengan senior Golkar Aburizal Bakrie (Ical), kursi Ketua MPR RI yang sedianya menjadi hak Golkar diberikan kepada Partai Gerindra sebagai bagian dari konsensus politik.
"Nah, bapak ibu semua, ada cerita, ini bang Ical ini waktu proses penyusunan kabinet, bang Ical saya berkomunikasi terus dengan bang Ical, sering saya menelepon, jatah kami waktu itu kan 5, ya bang ya? Jatah kita waktu itu 5. Saya karena sudah terjadi buka saja. Jatah kita 5," ungkap Bahlil.
Sebagai ganti kursi Ketua MPR RI, Golkar meminta tambahan kursi menteri. Hasil lobi-lobi ini membuat Golkar akhirnya mendapatkan tujuh kursi menteri.
"Itulah kemudian cerita kenapa Golkar dapat 6, tambah 1 jadi 7 awalnya, MPR kami kasih tapi kami ambil satu lagi jadi 7," kata Bahlil.
Bahlil memastikan bahwa hasil lobi-lobi itu pasti berhasil. Bahkan, ketika mantan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, kembali masuk kabinet, Bahlil menegaskan karena kualitas yang dianggap diperlukan negara.
"Alhamdulillah Pak Menko, Pak Airlangga juga dengan kualitas yang sangat luar biasa dan dibutuhkan oleh negara, ya 3-4 hari kemudian bang Ical menelepon saya malam, pagi, siang pastikan Lil. Saya bilang, Bang, enggak perlu dipastikan, barang ini insya Allah jadi karena beliau punya kualitas yang baik kok," pungkas Bahlil. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved