Gerakan Separatis Aceh (GSA) harus menggudangkan senjata kepada TNI sebelum perundingan Helsinki putaran ke lima 12 Juli mendatang. Hal tersebut dalam upaya mencapai penyelesaian damai di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Sementara itu, saat ini di NAD telah berada 12 delegasi peninjau perdamaian dari Uni Eropa dan ASEAN.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono saat menghadiri HUT Bhayangkara di Cikeas, Bogor, Jumat (01/7). "Mereka harus menggudangkan senjata mereka kepada TNI," tegas Juwono. Mengenai keterlibatan asing dalam penggudangan senjata tersebut, Menhan menyatakan hal tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dalam perundingan.
Juwono juga menyatakan harus dicapai kesepakatan terlebih dahulu mengenai tuntutan pihak GSA tentang penarikan pasukan dari NAD. Selama belum ada kesepakatan, pemerintah akan tetap mempertahankan keberadaan pasukan TNI di Aceh, kata Juwono. "Perundingan informal belum membicarakan tentang penarikan pasukan, selama belum ada kesepakatan kita tetap menghadirkan pasukan TNI sesuai tugas dan kepentingan nasional," lanjut Juwono.
Selain itu, Juwono juga berharap agar perundingan tahap ke-5 seperti tahap-tahap sebelumnya yang difasilitasi LSM Crisis Management Initative (CMI) yang dipimpin mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, tersebut mencapai hasil kongkret. "Kita harapkan demikian, tetapi terpulang kepada perundingan babak ke-5 di Helsinki," ujar Menhan.
Mengenai keberadaan 12 delegasi peninjau yang telah berada di NAD, Juwono enggan berkomentar banyak. Juwono hanya berkata "itu belum dibicarakan,".
Sebanyak 12 delegasi peninjau perdamaian dari Uni Eropa dan ASEAN di NAD untuk mencari masukan sebagai bahan, apabila proses perdamaian antara Pemerintah Indonesia dengan kelompok Gerakan Separatis Aceh (GSA) tercapai. Ke 12 delegasi tersebut terdiri tujuh mewakili Uni Eropa, tiga dari ASEAn dan dua orang dari CMI.
Mereka adalah tujuh perwakilan UE masing-masing Feith Pieter, Kozlowski Tomesz, Hansen Bruno, Wulffaert Stan, Melo Antunes Filipa, Legein Alex dan Avvinem Juha. Mewakili ASEAN, yakni Adnan Haji Othman, Kamal Vaswani dan Paitoon Soukaco. Sementara mewakili Crisis Management Initiative (Helsinki) adalah Janko Oksaner dan Juha Christensen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved