Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebelum tahun 2015 mendatang. Bank Indonesia mewanti-wanti pemerintah, kenaikan itu bisa mendorong inflasi hingga 9 persen di akhir tahun nanti.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, ada yang kurang tepat dalam pengelolaan energi sehingga ketika harga BBM naik akan menimbulkan gejolak inflasi. “Kalau subsidinya lebih dikelola dengan fix, inflasi akan lebih stabil,” ujar Agus, kepada pers di Jakarta, Kamis (30/10).
Agus mengatakan, subdisi bisa diarahkan secara langsung kepada masyarakat. Dia mengatakan, core inflasi yang bisa dikendalikan BI hingga akhir tahun mencapai 5,2 persen. Angka ini tidak termasuk asumsi penyesuaian harga BBM.
Di awal tahun, BI memproyeksikan inflasi hingga akhir tahun mencapai 4,5 +- 1 persen. Namun, jika pemerintah menaikkan harga BBM, infasi kemungkinan di akhir tahun akan bertambah 3,68 persen sehingga mencapai 9 persen.
Itung-itungan BI, setiap kenaikan Rp1000 harga BBM subsidi, berdampak pada kenaikan inflasi 1,2 persen. Meski begitu, Agus mengatakan, secara fiskal hal itu tidak menjadi masalah kerena perekonomian Indonesia akan lebih sehat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved