Bank Indonesia menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi beberapa hari belakangan ini sudah terlalu dalam. Rupiah saat ini berada di bawah nilai wajarnya (undervalued).
“Bank Indonesia melihat bahwa pelemahan rupiah akhir-akhir ini telah terlalu dalam (overshoot) sehingga telah berada jauh di bawah nilai fundamentalnya (undervalued)," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo dalam keterangan tertulis, kepada pers, Rabu (12/08).
Hari ini, nilai tukar rupiah mengalami koreksi harian terparah sepanjang tahun ini. Berdasarkan catatan perdagangan setengah hari yang dikutip dari Reuters, dalam setengah hari rupiah anjlok 1,33 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Mata uang dolar AS terus menguat hingga menembus Rp13.825, yang merupakan posisi tertingginya hari ini.
Menyikapi perkembangan tersebut, Agus mengatakan, BI telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah. “Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas lainnya,” ujar Agus.
Posisi Rp 13.825 per dolar AS ini setara dengan posisi pada Agustus 1998. Ini adalah nilai tukar terlemah dalam 17 tahun terakhir, ketika Indonesia mengalami krisis moneter 1998. Jika dilihat sepanjang tahun 2015, posisi rupiah sudah melemah lebih dari 10,4 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved