Kecewa atas MoU perdamaian antara Indonesia dengan GAM, sejumlah tokoh politik seperti mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, Taufik Kiemas mendeklarasikan pembentukan wadah Gerakan Nusantara Bangkit Bersatu (NBB) di Jakarta, Kamis (1/9).
MoU tersebut menurut Gus Dur selaku penggagas gerakan NBB dan kawan-kawan karena dikhawatirkan akan membuat Aceh lepas dari NKRI. Gerakan NBB bertujuan menghimpun tokoh dan kalangan masyarakat yang tidak menginginkan terjadinya disintegrasi bangsa dan sangat peduli pada keutuhan NKRI untuk bersama-sama menghadang kelompok atau pihak-pihak yang ingin menganggu dan memecah belah NKRI.
"Jadi tidak ada niatan untuk melawan siapa-siapa atau merobohkan pemerintahan yang sah. Ini perlu saya tegaskan agar gerakan ini tidak dipersepsikan secara salah oleh masyarakat," kata Gus Dur dalam acara yang juga dihadiri oleh Marwah Daud Ibrahim, Muhaimin Iskandar, Jumhur Hidayat, Eggy Sudjana dan kalangan aktivis lainnya.
Taufik Kiemas tidak ingin keutuhan NKRI terpecah-belah. "Jangan sampai terjadi Indonesia bukan lagi dari Sabang Sampai Merauke dan berganti dari Sidikalang sampai Tual," ujarnya.
Sementara itu Akbar Tandjung dalam orasinya menyatakan, mereka berkumpul dalam deklarasi gerakan NBB adalah dalam rangka keprihatinan atas situasi bangsa dan negara serta guna menegaskan komitmen mereka terhadap NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Menurut dia, saat ini terdapat ancaman terhadap keutuhan NKRI menyusul ditandatanganinya kesepakatan yang dicapai di Helsinki.
"Pemerintah berhak membuat perundingan tapi rakyat bisa mencermati kalau perundingan tersebut ternyata menggoyangkan sendi-sendi persatuan. Jika dalam pelaksanaan MoU ternyata merugikan Indonesia dan mengarah pada disintegrasi maka kita harus menolaknya," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved