Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, Amerika Serikat (AS), Senin (10/08) waktu setempat atau Selasa (11/08) WIB, menguat di atas US$1.100. Kenaikan harga emas didukung melemahnya dolar AS, setelah jatuh untuk minggu ketujuh berturut-turut.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$10 atau 0,91 persen, menjadi US$1.104,10 per ounce.Indeks dollar AS turun 0,43 persen menjadi 97,17 pada pukul 18.02 GMT.
Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dollar melemah maka emas berjangka akan naik karena emas yang dihargakan dalam dollar menjadi lebih murah bagi para investor.
Harga logam mulia terganjal dari kenaikan lebih lanjut karena para pedagang bereaksi terhadap laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis, Jumat (07/08), yang menempatkan tekanan pada emas.
Para analis mengatakan, laporan tersebut mendukung kenaikan tingkat suku bunga Federal Reserve AS pada September, sehingga mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan tingkat pengembalian, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September bertambah 47,1 sen, atau 3,18 persen, ditutup pada US$15,292 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$27,6 atau 2,87 persen, menjadi US$989,80 per ounce.
© Copyright 2024, All Rights Reserved