Harga minyak dunia menguat pada Senin (10/08) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Selasa (11/08) WIB, mengakhiri penurunan selama 3 sesi berturut-turut. Saat ini investor membeli minyak karena menilai harga emas hitam ini sudah mendekati level terendahnya.
Harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) patokan AS untuk pengiriman September, naik US$1,09 ditutup pada US$44,96 per barrel di New York Mercantile Exchange, AS.
Sedangkan harga minyak mentah Brent patokan Eropa untuk pengiriman September melonjak US$1,80 menjadi US$50,41 per barrel di perdagangan London.
Analis di Strategic Energy & Economic Research, Michael Lynch, mengatakan, orang-orang pada dasarnya mencari harga yang murah. "Belum ada banyak berita yang akan menjelaskannya, tapi kami sudah menurun tajam dalam minggu terakhir ini, orang-orang merasa kami dekat dengan posisi terbawah dan sudah waktunya untuk membeli," kata Lynch.
Harga minyak AS secara umum berada di jalur menurun sejak awal Juli, jatuh dari sekitar US$60 per barel menjadi US$440-an karena produksi tinggi dari AS dan beberapa anggota penting OPEC, serta ketidakpastian prospek permintaan.
Analis Citi Futures Tim Evans mengatakan, minyak menerima dukungan dari kenaikan hampir lima persen dalam indeks komposit Shanghai pada Senin, serta pembicaraan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bisa menggelar pertemuan darurat.
"Obrolan OPEC lebih dari sebuah balon percobaan berulang. Sampai saat ini ia (OPEC) cenderung hanya untuk mengonfirmasi bahwa negara-negara Teluk Persia termasuk Arab Saudi tidak siap untuk mempertimbangkan perubahan saja," kata dia.
Harga minyak naik setelah data menunjukkan bahwa Tiongkok mengimpor lebih banyak minyak mentah pada Juli. Tiongkok mengimpor 30,710 juta ton minyak mentah pada Juli. Yakni naik 29 persen pada tahun-ke-tahun ke rekor tinggi, menurut data yang dirilis Minggu oleh Administrasi Umum Bea Cukai.
Harga minyak mentah juga mendapat dukungan penurunan dollar AS terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin, setelah melonjak ke tertinggi empat bulan di sesi sebelumnya. Pelemahan dollar AS membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dollar lebih murah dan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved