Harga minyak global pada Selasa waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Rabu pagi WIB (16/12), berhasil naik memperpanjang rebound (kenaikan kembali) dari posisi terendah 7 tahun.
Para investor berhati-hati menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan akan naik untuk pertama kalinya sejak 2006.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik untuk hari kedua, bertambah US$1,04 atau 2,9 persen, menjadi US$37,35 per barrel di New York Mercantile Exchange.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent untuk penyerahan Januari, ditutup naik 53 sen (1,4 persen) pada US$38,45 per barrel.
Harga-harga mulai berbalik naik di New York pada Senin, setelah WTI sempat jatuh di bawah US$35 untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan pada Februari 2009.
Sebelumnya, harga minyak telah jatuh selama 6 sesi berturut-turut karena pasar menghadapi kelebihan pasokan global yang telah berlangsung lama dan tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan hingga tahun depan.
Harga telah jatuh lebih dari 60 persen sejak Juni tahun lalu, karena mengendurnya permintaan global dan pelambatan di pasar utama termasuk Tiongkok.
Mike Dragosits dari TD Securities mengatakan investor akan terfokus pada bagaimana The Fed menjelaskan kenaikan suku bunganya yang secara luas diantisipasi.
"Apakah mereka akan menaikkan suku bunga, mungkin bukan isu yang tepat sekarang Itu lebih dalam komunikasi, apakah mereka akan mengindikasikan sedikit lebih positif tentang ekonomi AS," kata Dragosits.
Menurut Dagositf, hal tersebut bisa meyakinkan investor tentang permintaan di konsumen minyak mentah terbesar di dunia itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved