Pengamat politik, Hendri Satrio (Hensat) mengatakan, jika Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak lolos masuk putaran kedua Pilpres 2024, PDIP diyakini akan memilih salah satu dari tiga opsi.
Menurut Hensat, tiga opsi itu salah satunya adalah akan menyatakan oposisi dan tidak bergabung ke koalisi lainnya.
Begitu prediksi yang disampaikan Hensat saat peluncuran buku berjudul "Anies Baswedan: Its Now or Never" yang ditulis oleh wartawan senior dan penulis buku Yayat R Cipasang di Graha Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Kopi Timur, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2023).
Hensat mengatakan, dalam bukut tersebut terdapat bab tentang "Apakah PDIP Akan Bergabung dengan Koalisi Perubahan Demi Persatuan?".
"Kalau saya lihat di buku itu, maka Mas Yayat kelihatannya sudah memprediksi akan ada 2 putaran. Maka dia menuliskan akankah PDI Perjuangan bergabung dengan koalisi perubahan," kata Hensat.
Hensat menyebutkan, ada tiga opsi yang akan diambil PDIP jika yang masuk putaran kedua adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak lolos
"Opsi pertama adalah dia langsung menjadi oposisi di awal," kata Hensat.
Opsi kedua adalah, PDIP akan memaafkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran. Opsi ketiga, yakni tidak memaafkan Presiden Jokowi dan bergabung dengan Anies-Muhaimin.
Hensat mengatakan, untuk opsi kedua bisa saja terjadi apabila melihat perkembangan terakhir, ada usaha dari Jokowi untuk kembali membuka ruang diskusi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ini menarik, terjadi karena saya langsung bertanya, sebetulnya ada apa, kalau kemudian seorang Jokowi yang begitu percaya diri, kemudian bila benar ya desas-desus politik ini terjadi, PDIP ingin membuka komunikasi dengan Pak Jokowi lagi. Apakah memang akan 2 putaran, sehingga Pak Jokowi perlu menarik PDIP lagi, atau dia kembali ke PDIP membawa gerbong Prabowo untuk menghadapi Anies Baswedan," jelas Hensat.
Hensat memprediksi, PDIP akan memilih opsi pertama, yakni langsung menyatakan oposisi ketika Ganjar-Mahfud kalah pada putaran pertama.
"Jadi artinya langsung membuat atau memutuskan 'saya (PDIP) oposisi dari awal. Jadi saya tidak akan ikut serta dalam putaran dua, saya oposisi di awal' bisa jadi begitu," kata Hensat.
Hensat berpendapat, akan sangat menarik apabila kubu Ganjar-Mahfud bersama dengan kubu Anies-Muhaimin.
"Secara kompetisi akan menarik walaupun secara politik akan membingungkan, karena membingungkan ini kan tarik-tarikannya luar biasa terjadi," pungkas Hensat.[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved