Ajaran tentang Pancasila, tidak boleh hanya menjadi bagian kecil dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bagi siswa dan mahasiswa. Pendidikan Pancasila sebaiknya diajarkan secara khusus kepada generasi muda bangsa melalui kurikulum pendidikan.
Setidaknya, demikianlah pendapat yang dikemukakan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Berbicara saat Pelantikan Pengurus DPP Gema Ormas MKGR, di Jakarta, Sabtu (07/05), politisi yang akrab disapa Ical tersebut meminta Pancasila jangan dikerdilkan dengan hanya menjadi bagian dari pendidikan kewarganegaraan.
Ical mengatakan, Indonesia sebagai suatu bangsa harus punya jati diri. Dan, jati diri tersebut sebenarnya sudah dibuat oleh para pendahulu, pendiri bangsa ini. "Pendiri bangsa melahirkan Pancasila sebaga jati diri bangsa Indonesia.”
Ditambahkan Ical, Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan ideologi dan jati diri bangsa Indonesia yang harus terus dipertahankan. "Kami harapkan negara Indonesia menjadi negara kesejahteraan, sebuah welfare state. Itu untuk kontraskan dengan negara liberal, bahwa yang kuatlah yang menang," terang dia.
Lebih jauh, Ical mengemukakan, negara kesejahteraan, berciri pada adanya peran negara dalam membantu masyarakat yang lemah. “Campur tangan negara diperlukan untuk mengatasi masalah orang-orang yang termarjinalkan. Kita tak boleh biarkan orang mengatakan siapa yang kuat itulah yang menang," tegas Ical.
© Copyright 2024, All Rights Reserved