Sekelompok ilmuwan menemukan jurang patahan di bawah permukaan Bumi yang dapat memicu tsunami. Jurang yang menganga sedalam 7 kilometer itu berada di Indonesia bagian timur, tepatnya di wilayah Banda.

Penemuan jurang sedalam tujuh kilometer tersebut merupakan yang pertama kali ditemukan oleh ahli geologi. Temuan itu didapat karena adanya patahan normal dengan sudut rendah di atas wilayah Banda. Temuan itu juga menjadi bekal informasi bagi ilmuwan untuk mengetahui bagaimana bisa terbentuknya jurang di bawah permukaan darat.

Tim ilmuwan itu mengatakan hal itu bisa mengetahui adanya tsunami, karena di sekitarnya merupakan bagian dari cincin api, sebuah daerah cekungan Samudera Pasifik yang dikenal punya potensi gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Peneliti utama dari Australia National University (ANU), Jonathan Pownall, mengatakan, penemuan jurang sedalam 7 kilometer tersebut akan memberikan prediksi bagi peneliti atas bahaya tsunami di sekitarnya di masa depan.

"Jurang ini sudah ditemukan selama 90 tahun terakhir, tapi sampai sekarang belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana jurang tersebut seberapa dalamnya," kata Pownall dikutip dari Daily Mail,Selasa (29/11).

Pownall menjelaskan, jurang 7 kilometer di wilayah Laut Banda itu merupakan yang terbesar yang pernah diidentifikasi dari berbagai peristiwa Bumi. Ahli geologi dari ANU dan Royal Holloway University of London berhasil menganalisisnya melalui peta beresolusi tinggi.

Menurut Pownall, jurang di dalam Bumi ini menunjukkan potongan kerak yang lebih besar dari negara Belgia ataupun Tasmania dengan terkoyak oleh patahan sudut rendah sepanjang 120 kilometer.

“Penemuan ini akan membantu menjelaskan bagaimana salah satu wilayah laut terdalam Bumi menjadi begitu dalam,” pungkas Pownall.