Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membuat satelit multifungsi. Ini terkait kondisi Indonesia akan kebutuhan komunikasi dan penyiaran dari satelit.
"Kami sedang mencari filling yang cocok untuk satelit multifungsi itu. Filling yang khusus untuk kebutuhan pemerintah, bukan komersil," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Akhmad di sela seminar peringatan 40 Tahun Satelit Indonesia,Mempersatukan Nusantara, di hotel Pullman, Jakarta, Kamis (27/10).
Ismail mengatakan, karena luasnya bentangan wilayah dan beragam kondisi geografis Indonesia menjadi alasan belum meratanya akses komunikasi di berbagai daerah.
Pemerintah, yakni Kominfo, masih dalam tahap analisa satelit multifungsi ini.
Selain untuk koneksi masyarakat, kata Ismail, satelit difungsikan untuk kebutuhan pemerintah, seperti mendukung kinerja Kementerian Kelautan dan Kementerian Kehutanan.
"Misalnya, Kementerian Kelautan di seluruh Indonesia ini perlu koneksi dengan nelayan. Kementerian Pertanian, Kehutanan, untuk membantu titik-titik potensi kebakaran hutan, makanya disebut multifungsi, fungsi-fungsi pemerintahan," urai Ismail.
Saat ditanya kapan pembuatan satelit akan terealisasi, Ismail mengatakan, tahun depan SDPPI dalam tahap penentuan filling satelit. "Mengingat perancangan satelit membutuhkan dua hingga 3 tahun. Tahun (peluncuran) belum ada, yang pasti, di kabinet ini berakhir kita berharap sudah bisa diluncurkan," kata Ismail.
Kemenkominfo mengumumkan bahwa filling satelit Palapa-C3K di slot orbit 118 kepemilikannya masih tetap oleh Indonesia. Diketahui, hak pakai slot orbit 118 telah kadaluwarsa.
Proses pertahanan satelit ini memang tidak mudah. Tertanggal 7 Agustus 2012, Telkom merencanakan akan meluncurkan satelit Telkom-3, tapi gagal sehingga terancamlah kepemilikan slot orbit. Lalu, Internasional Telecommunication Union (ITO) menetapkan kembali, untuk satelit Telkom-3 diluncurkan pada tanggal 6 Juni 2016.
Telkom belum bisa memenuhi, mereka baru bisa menyanggupi pada Kuartal 1 2017.
Karena terlewati lagi, ITU melakukan proses penghapusan KU-band pada filling satelit Palapa-C3K pada sidang 73 Radio Regulation Board ITU tanggal 17-21 Oktober 2016 di Jenewa. Pemerintah pun melalukan lobi agar tidak dihapus oleh ITU.
"Pada sidang 73 Radio Regulation Board ITU tanggal 17-21 Oktober 2016 di Jenewa, mereka menerima permintaan Indonesia agar frekuensi KU-band pada filling satelit Palapa-C3K di slot orbit 118 agar tidak dihapus dari kepemilikan Indonesia," kata Ismail
Dalam melobi, Kominfo dibantu oleh PT Telkom, Kementerian Luar Negeri, Perwakilan tetap RI di Jenewa dan beberapa KBRI melakukan berbagai langkah persiapan proposal, dan PTRI Jenewa.
Diketahui, hingga kini Indonesia masih memiliki sebanyak tujuh slot orbit. Sementara itu, telah terisi enam slot orbit satelit, satu lagi rencana Palapa-C3K yang akan digantikan oleh satelit Telkom-3 yang rencananya diluncurkan kuartal 1 2017.
Sementara enam satelit tersebut kepemilikannya oleh Telkom (2), Indosat (1), Bank Rakyat Indonesia (BRI) (1), PT Media Citra Indostar (MCI) (1) dan PT. Pasifik Satelit Nusantara (1).
© Copyright 2024, All Rights Reserved