Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana membangun pusat penelitian kegempaan dan vulkanologi, selain akan mengembangkan pendidikan karakter kebangsaan. ITB akan menjalin kerja sama dengan LIPI dan lembaga lain, termasuk dari pihak asing.
Rektor ITB, Akhmaloka menyampaian hal itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat bertemu selama setengah jam, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/01).
Dalam pertemuan itu, Presiden SBY didampingi Mensesneg Sudi Silalahi dan Mendiknas Muhammad Nuh. Sedangkan Rektor ITB didampingi Wakil Rektor ITB Bidang Kemitraan dan Alumni Hasanudin.
Menurut Akhmaloka pembangunan pusat penelitian kegempaan, bukan untuk riset semata. ITB akan membuat program studi pascasarjana S2 dan S3.
ITB akan menjalin kerja sama dengan pihak lain, termasuk dari luar negeri. Rencananya, selain LIPI, ITB akan bekerjasama dengan universitas asing untuk pengembangan green technology dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepada Presiden, Rektor ITB juga melaporkan, ITB sedang mengembangkan pendidikan karakter. Intinya, untuk pengembangan karakter mahasiswa, agar mahasiswa lebih bersifat kebangsaan.
Juru Bicara Presiden Julian A Pasha dalam kesempatan yang sama mengatakan, Presiden menyambut baik rencana komunitas civitas akademika yang mempunyai fakultas teknik untuk pengembangan infrastruktur. Menurut Julian, dalam pertemuan tadi dibahas pula mengenai wacana untuk pengembangan Ibukota Jakarta. Presiden SBY menekankan ingin mewujudkan the greater Jakarta.
Tokyo, Jepang bisa menjadi salah satu contoh pengembangan ibu kota. Menurut Julian, hal itu membutuhkan pengembangan kewilayahan yang lebih luas, mencakup beberapa daerah sekitar. Karena, kata Julian, kalau mengandalkan luas Jakarta, akan terjadi penumpukan penduduk sangat besar yang sudah tidak lagi sesuai dengan lingkup Ibu Kota.
"Satu Jakarta yang lebih besar dan lebih luas, mencakup beberapa daerah lain seperti Purwakarta dan Sukabumi," kata Julian Pasha.
© Copyright 2024, All Rights Reserved