Pemerintah diminta untuk segera turut campur mengatasi kenaikan harga gula di dalam negeri. Tata niaga gula dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada saat ini. Pemerintah pun diminta untuk segera melakukan revisi guna mendukung tugas Perum Bulog sebagai penyangga atau buffer stock gula nasional.
Desakan itu dikemukakan Ketua Forum Industri Pengguna Gula (FIPG), Suroso Natakusuma. Untuk revisi tersebut, sudah ada acuan yakni Surat Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) No.527/2004 guna mendukung tugas Perum Bulog sebagai penyangga atau buffer stock gula nasional.
Kepada pers di Jakarta, Minggu (23/01), Suroso menyebutkan, revisi ini sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Panitia Kerja (Panja) swasembada gula yang meminta pemerintah menjadikan Bulog sebagai lembaga stabilisator gula.
Dengan perkembangan kondisi pergulaan nasional saat ini, ujar dia, kebijakan tata niaga gula sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu dilakukan penyesuaian secara komprehensif.
Sebagai catatan saja, sepanjang 2010 harga gula berfluktuasi luar biasa dan tidak terkendali. Oleh karena itu, buffer stock gula diharapkan dapat menstabilkan harga dan secara efektif dapat melindungi kepentingan konsumen.
Selama ini, ujar Suroso, kebijakan pergulaan nasional yang diatur dengan SK 527/2004 hanya diarahkan untuk melindungi petani dan pabrik gula belaka. Adapun kepentingan konsumen, cenderung diabaikan. Inilah yang membuat konsumen harus menanggung gejolak kenaikan harga gula.
“Rekomendasi Panja Swasembada Gula DPR yang menyatakan agar fungsi Bulog dikembalikan sebagai pengelola buffer stock komoditas gula dinilai tepat," ucap dia.
Terkait dengan itu, Suroso menyatakan, izin impor yang terkait masalah pergulaan meliputi raw sugar, Gula Kristal Putih (GKP) dan sejenisnya agar diproses satu lembaga saja. Artinya, pemerintah dapat memberikan pelaksanaan impor gula kepada Bulog, sebagai lembaga yang berfungsi sebagai pengelola buffer stock gula nasional.
Dengan demikian, tambahnya, FIPG tidak keberatan Bulog ditunjuk sebagai satu-satunya pemegang IT (Importir Terdaftar) gula, bahkan, industri pengguna gula akan lebih mudah mendapatkan bahan baku.
© Copyright 2024, All Rights Reserved