Presiden Joko Widodo menyatakan, apa yang digaungkan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 adalah suara kebangkitan bangsa Asia dan Afrika. KAA sepakat untuk menggelorakan kembali inti perjuangan selatan-selatan, yaitu kesejahteraan, solidaritas dan stabilitas negara-negara Asia Afrika.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat secara resmi menutup gelaran konferensi yang berlangsung sejak Rabu (22/04). Jokowi menyampaikan pidato itu di hadapan puluhan kepala negara peserta KAA di Plenary Hall, JCC, Jakarta.
Jokowi mengatakan, ada antusiasme dan kehangatan persaudaraan antara negara-negara Asia Afrika dalam event ini. "Selama dua hari ini saya merasakan antusiasme, kehangatan dan persaudaraan antar kita, antar delegasi dan peninjau Konferensi Asia Afrika."
Jokowi mengatakan, selama dua hari itu pula kita telah bekerja keras dengan sepenuh hati menyusun langkah nyata guna memperkuat dan memajukan tatanan dunia yang damai dan adil. Mendorong tercapainya kerjasama yang saling menguntungkan, agar dapat menjembatani kesenjangan pembangunan dan merealisasikan kemerdekaan Palestina, serta memastikan tersedianya dana bagi pembangunan infrastruktur.
Jokowi menyatakan, KAA adalah salah satu forum antar pemerintah terbesar di dunia, di luar PBB. KAA ini juga dihadiri oleh negara-negara observer.
"Suara yang disampaikan dalam konferensi ini adalah suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika. Sekali lagi, adalah suara-suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika. Oleh sebab itu suara dan keputusan kita tidak dapat diabaikan oleh siapapun. Dan dalam konferensi ini kita sepakat untuk menggelorakan kembali inti perjuangan selatan-selatan, yaitu kesejahteraan, solidaritas dan stabilitas negara-negara Asia Afrika," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, peserta KAA sepakat untuk membentuk jejaring pusat penjagaan perdamaian di kedua kawasan yang dapat memfasilitasi kerjasama peningkatan kapasitas. "Kita semua mengecam aksi ekstrimisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama dan mendorong dialog budaya dan agama."
Jokowi menambahkan, KAA juga sepakat meningkatkan perdagangan dan investasi sebagai mesin pendorong perekonomian. "Dalam kaitan ini kita mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil yang pro pembangunan dan inklusif, yang berkontribusi pada pertumbuhan, pada investasi dan lapangan kerja serta yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan."
Jokowi menambahkan, kita menyadari pentingnya sentralitas sektor maritim serta kepentingan strategis Samudera Hindia sebagai jembatan pembangunan ekonomi di Asia dan Afrika. Kerjasama maritim akan menjadi salah satu pilar utama kemitraan strategis baru Asia Afrika. "Saya akan bekerja dengan anda semua untuk memastikan bahwa kemitraan strategis antara Asia dan Afrika benar-benar terwujud," ujar Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved