Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah pengamat politik untuk makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/04). Pertemuan itu membicarakan sejumlah situasi dan kondisi politik saat ini.
“Tren politik diomongin. Seperti biasa (Jokowi) mendengar. Kenaikan harga, tren survei, ya ada sindiran sedikit terkait masalah hubungan dengan koalisi," terang pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Selain Yunarto, pengamat politik lainnya yang memenuhi hadir antara lain pengamat politik dari Ikrar Nusa Bhakti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hanta Yudha (Poltracking Institute), Dodi Ambardi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Muhammad Qudori dari Indobarometer, Nico Harjanto dari Populi Center, dan sosiolog Thamrin Tomagola.
Yunarto menambahkan, awalnya Presiden Jokowi tidak mau membahas soal hubungan koalisi. "Beliau (Jokowi) enggak pernah ada masalah. Soal hubungan koalisi itu dilontarkan pengamat. Awalnya, malah, beliau enggak mau membahas soal itu," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, banyak dibicarakan perihal persepsi publik terhadap citra Jokowi. Yunarto mengatakan, Presiden memang tidak terlalu mengamati hal itu. Menurut Yunarto, pengamat Mohammad Qodari, sempat menjelaskan bagaimana persepsi publik sejauh ini terhadap (kinerja) presiden.
Ditanya soal respon Jokowi, Yunarto mengungkapkan, presiden tetap bersikap santai menanggapi isu politik. "Selalu, enggak ada ekspresi. Yang ngamuk-ngamuk, malah pengamat tadi," tegasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved