Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pencapaian pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015 ditingkatkan Rp600 triliun dari target sebelumnya.
“Jika dimaksimalkan, Indonesia sebenarnya memiliki tambahan potensi penerimaan pajak sebesar Rp1.200 triliun. Data yang diberikan kepada saya, berpotensi kenaikan kira-kira angkanya ada Rp1.200 triliun dari yang sekarang. Ada potensi sebesar itu, sudah saya sampaikan ke Menkeu," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada pertemuan dengan pejabat eselon I dan II Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Istana Negara, Kamis (20/11).
Pada APBN 2015, target pencapaian pajak mencapai Rp1.400 triliun. Jumlah itu meningkat Rp200 triliun dari target pada tahun 2014.
"Saya minta separuhnya saja, Rp600 triliun untuk tahun depan. Tapi ditawar (Menteri Keuangan) jadi Rp400 triliun. Saya belum putuskan," kata Jokowi.
Lantaran ingin menyusun APBN-P, Jokowi pun meminta masukan dari kantor-kantor wilayah Pajak. "Situasinya seperti apa, apa memang sulit, apa memang ada potensi hambatan," pungkas Jokowi (ar).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pencapaian target sampai 14 November 2014 mencapai Rp812 triliun atau sekitar 75% dari target pada APBN-P 2014.
Bambang memastikan realisasi target penerimaan pajak tak akan tercapai. Kondisi itu sudah berlangsung selama 10 tahun terakhir. Target tinggi yang dicanangkan Jokowi pun membuat Bambang menawar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved