Presiden Joko Widodo (Jokowi) pilkada serentak merupakan momentum mematangkan proses demokrasi di Indonesia. Jokowi berharap pelaksanaan pemilu kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember mendatang akan berjalan lancar.
Tahapan pelaksanaan pilkada serentak telah berlangsung. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015 di 269 daerah yang mencakup provinsi, dan kabupaten/kota.
Jokowi mencontohkan pelaksanaan Pemilu 2014 lalu. Meski diwarnai dengan berbagai dinamika dan perbedaan politik yang tajam, pelaksanaan pemilu berjalan aman dan damai.
"Pada akhir tahun ini, kita kembali akan menyelenggarakan pilkada serentak, momen politik ini bukan saja buat ujian untuk mematangkan proses demokrasi, tapi juga momentum pembelajaran demokrasi substansif," kata Jokowi, saat berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP Partai Bulan Bintang, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin malam (10/0).
Jokowi menjelaskan, demokrasi substantif adalah demokrasi yang mengedepankan etika. Demokrasi perlu berjalan seiring dengan kepatutan dalam bersikap dan bertindak.
Jokowi mengingatkan, pada pemilu selalu ada pihak yang menang dan kalah. Namun, yang terpenting dalam pemilu adalah kontestasi dan persaingan dilakukan secara sehat.
"Tidak menghalalkan segala cara untuk menang. Kita perlu budaya politik bahwa pemenang pertandingan tidak jumawa, merasa besar, apalagi arogan. Sedangkan yang kalah juga harus bisa berjiwa besar dan tidak ngamuk," kata Jokowi.
Jokowi juga menyebut contoh lain yang disampaikannya adalah perbedaan politik para pendiri bangsa. Dalam beberapa hal, Soekarno dan Mohammad Hatta kerap berbeda pandangan politik, tetapi perbedaan itu tidak mengganggu hubungan keduanya.
"Politik boleh berseberangan, tapi harus ada etika politik, santun, dan saling menghargai. Apalah artinya budaya demokrasi bila tidak diikuti dengan demokrasi yang adil dan beradab," kata Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved