Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengapresiasi langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membuka kantor di Jayapura Papua. Tak hanya bermotif komersil, langkah BEI ini juga dapat menjadi simbol kedaulatan dan perhatian otoritas ekonomi pusat terhadap Papua.
“Kami sangat menyambut, sebab kehadiran BEI di Papua dapat menjadi simbolisasi kedaulatan dan perhatian otoritas ekonomi di Jakarta ke daerah tertinggal seperti Papua,” ujar Wakil Ketua Umum dan Koordinator Kadin Kawasan Timur Indonesia (KTI) Andi Rukman Karumpa kepada politikindonesia.com, Rabu (13/01).
Andi mengatakan, kehadiran BEI di Papua dapat membuka jalan bagi BEI untuk membuka kantor informasi dan perdagangan di kota-kota lainnya di KTI. “Kami dorong di kota-kota lainnya,” ujar Andi.
Andi mengatakan, potensi investor di KTI sangat besar seiring dengan meningkatnya populasi kelas menengah di kawasan ini. Kelas menengah ini, ujar Andi, memiliki banyak uang, namun mereka kebingungan kemana hendak menginvestasikan dananya.
Di sisi lain, instrumen investasi di KTI sangat minim. “Pilihannya ya nabung atau asuransi. Itu-itu saja,” ujar dia.
Di Papua sendiri, BEI menargetkan dapat menjaring 4.500 investor pada 2016 ini. Hanya saja, lanjut Andi, pihak BEI harus giat melakukan edukasi tentang berinvestasi di pasar saham.
Selain itu, Kadin berharap, BEI mempermudah mekanisme maupun terminologi diseputar investasi saham. ”Banyak istilah-istilah di pasar saham yang orang terdidik saja tidak tahu, ini yang harus disederhanakan, termasuk mekanisme investasinya,” tandas Andi.
Andi menyebut, banyak makna yang terkandung dengan kehadiran BEI di Papua dalam konteks bernegara. “Dengan keterlibatan orang Papua memiliki saham-saham perusahaan yang berbasis di Jakarta. Saya kira ini langkah yang bagus. Orang Papua harus semakin diberi ruang untuk menjadi "pemilik" dari republik ini,” ujar Andi yang juga pengusaha asal Papua ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved