Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, telah membentuk tim internal untuk telaah dualisme kepengurusan Golkar. Pembentukan tim ini karena ada riak di tubuh Golkar.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly, menyatakan terpaksa membentuk tim khusus buat menelaah kepengurusan Partai Golkar dari kedua kubu, yakni Aburizal Bakrie (Munas Bali) dan Agung Laksono (Munas Ancol).
“Kita akan proses segera, baca dan analisis. Partai Golkar adalah partai besar aset negara, kita sudah punya tim untuk menilai itu. Saya terpaksa membentuk tim khusus karena ada riak-riak," ujar Yasonna kepada pers usai menerima ARB dan kawan-kawan yang mendaftarkan kepengurusannya di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (08/12).
Yasonna mengaku telah menerima langsung berkas kepengurusan Golkar versi Munas Bali dari ARB. Namun ia belum bisa memastikan kapan keputusan soal dualisme di tubuh Golkar itu akan diumumkan. “Yang pasti secepatnya," tandas Yasonna.
Yasonna juga enggan mengungkap komposisi tim internal khusus yang menelaah permohonan kedua di kubu Golkar itu. “Yang pasti dari internal. Intinya akan kami lihat, baca, lalu analisis," ujar Yasonna.
Dengan membentuk tim khusus, Yasonna nampaknya mulai belajar dari kritik publik terkait sikapnya dalam sengketa kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum lama ini.
Langkah Yasonna yang tergesa-gesa mengesahkan struktur kepengurusan PPP kubu M Romahurmuziy (Romi), mendapat kecaman publik. Bahkan, kubu Djan Faridz-Suryadharma Ali kini menggugat SK itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang akhirnya membatalkan pengesahan kubu PPP Romi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved