Mantan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suripto, mengaku tidak kenal dengan Ahmad Fathanah. Tapi, Suripto mengaku pernah ditawari Luthfi Hasan rumah di kawasan Condet, Jakarta Timur.
“Nggak kenal saya,” ujar mantan anggota Komisi III DPR ini kepada pers, usai pemeriksaan di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (24/05)
Suripto juga membantah pernah berurusan dengan orang disebut-sebut sebagai kepercayaan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq itu. “Kenal aja nggak, bagaimana mau berurusan. Saya tidak tahu, yang berkaitan dengan Ahmad Fathanah,” ujar dia.
Suripto menerangkan, dalam pemeriksaan penyidik menanyakan soal latar belakang pendidikan dan jenjang karier. Lalu, ia juga ditanyai soal kebijakan partai, terutama mekanisme pengambilan keputusan di Majelis Pertimbangan Partai.
“Kebetulan saya ketua kebijakan strategis, dibahas dalam MPP itu Pemilu tahun 2014, termasuk kebijakan koalisi, tentang koalisi kami membuat evaluasi, kemudian diserahkan majelis syuro, dan majelis syuro yang menetapkan," ujar Suripto.
Suripto mengaku juga sempat ditanya tentang komplek perumahan di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. “Dengan rumah di Condet, Tanu (Purnawirawan TNI Tanu Margono pemilik lahan di Condet) itu memang kawan saya, saya yang memperkenalkan ke Ustad Luthfi. Hanya dalam hubungan itu. Saya hanya memperkenalkan," ujar dia.
Suripto mengaku dirinya sempat dijanjikan rumah. “Memang saya sempat dijanjikan rumah, cuma sampai ini hari hanya berita saja," ujar dia.
Rumah Luthfi di Condet tersebut adalah salah satu aset yang sudah disita KPK. Diduga, rumah itu dibeli dari hasil pencucian uang korupsi. Rumah Luthfi di kompleks itu berlantai dua. Rumah itu terlihat mentereng.
Komplek itu luasnya 4.200 meter persegi dan diisi oleh 6 rumah. Semuanya bernomor 16. Yang menarik, warga sekitar menjuluki kompleks tempat tinggal Luthfi itu sebagai kompleks PKS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved