Sebanyak 28 pemimpin negara Uni Eropa, Jumat (25/10), menyepakati sebuah pernyataan terkait hubungan dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu dicapai setelah terungkapnya aksi mata-mata yang memicu kemarahan masyarakat Uni Eropa.
Pertemuan para pemimpin Uni Eropa itu semula dinyatakan khusus untuk membahas masalah ekonomi dan pengungsi, namun dengan munculnya kasus AS menyadap telepon seluler Kanselir Jerman, Angela Merkel, maka KTT tersebut mau tak mau juga membahas persoalan mata-mata tersebut.
"Para Kepala Negara atau Pemerintah membahas perkembangan terakhir terkait isu-isu intelijen dan kekhawatiran mendalam bahwa peristiwa itu telah tersebar di antara warga Eropa,” demikian bunyi pernyataan bersama Uni Eropa.
Para pemimpin Negara Uni Eropa menggarisbawahi hubungan erat antara Eropa dan Amerika Serikat dan nilai dari kemitraan tersebut. Uni Eropa menyatakan keyakinan bahwa kemitraan itu harus didasarkan pada rasa hormat dan kepercayaan, termasuk dalam hal pekerjaan dan kerjasama dinas rahasia.
Uni Eropa menekankan bahwa pengumpulan data-data intelijen merupakan elemen penting dalam perang melawan terorisme. Hal ini berlaku untuk hubungan antara negara-negara Eropa serta hubungan dengan Amerika Serikat. Namun kurangnya kepercayaan bisa merugikan kerjasama yang diperlukan di bidang intelijen.
Para Kepala Negara atau Pemerintah Uni Eropa mendukung langkah Prancis dan Jerman untuk mengupayakan pembicaraan bilateral dengan Amerika Serikat sebelum akhir tahun 2013 ini. Tujuannya untuk menemukan pemahaman tentang hubungan timbal balik di bidang tersebut.
Negara-negara Uni Eropa lainnya dipersilakan untuk bergabung dalam inisiatif tersebut. Mereka juga mengerahkan Kelompok Kerja yang ada antara Uni Eropa dan Amerika Serikat terkait isu perlindungan data dan mendesakkan kemajuan pesat dan konstruktif dalam hal itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved