Tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai kecurigaan adanya kelompok-kelompok yang belum mau menerima hasil Pemilu 2004 dibalik berbagai aksi unjuk rasa buruh sebagai hal yang sudah kuno dan tidak lebih dari imajinasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saja.
“Kegaduhan-kegaduhan buruh itu tidak ada urusan dengan kepuasan atau tidak soal pemilu 2004. Itu (kecurigaan demikian) sudah kuno. Pak SBY telah berimajinasi dan karena itu merupakan hak semua orang, maka saya pun harus menghargai imajinasi itu," kata Amien.
Menurut Amien Rais yang tengah menghadiri acara Muhammadiyah di Pontianak itu, peringatan Presiden Yudhoyono saat di Amman kepada semua kelompok yang belum ikhlas menerima hasil Pemilu 2004 untuk tidak melakukan tindakan apapun juga yang tidak kondusif bagi pembangunan hanyalah merupakan imajinasi Presiden sendiri.
Terkait dengan aksi buruh yang beberapa di antaranya berakhir dengan anarkis, Amien mengatakan, semua itu disebabkan para buruh merasa dirugikan apabila UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan direvisi. "Maka dari itu pantaslah bila mereka protes. Tapi kalau dihubungkan dengan hasil pemilu 2004, itu sudah kuno," katanya.
Namun, Amien mengaku dirinya tidak memahami bagaimana imajinasi Presiden Yudhoyono perihal kelompok-kelompok yang belum mau menerima hasil Pemilu 2004 tersebut.
Mantan Ketua MPR-RI itu mengatakan bahwa seseorang tertarik untuk mengambil posisi atau bergerak (dalam unjuk rasa) karena merasa kepentingannya telah dilanggar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved