Australia meresmikan beroperasinya kedutaan besar mereka yang baru di di Jalan Patra Kuningan, Jakarta. Peresmian itu dipimpin Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.
Seremoni peresmian Kedubes ini pada Senin (21/03) dimulai dengan doa bersama 6 agama. Kemudian ada upacara adat Aborigin yang disebut smoking ceremony dengan membakar daun eucalyptus di hadapan Menlu Julie Bishop dan Dubes Australia Paul Grigson.
Tari Topeng Betawi dan tarian tradisional Torres Strait Islander kemudian ikut menghibur Menlu Julie. Turut hadir sejumlah pejabat antara lain mantan Presiden BJ Habibie, Mensesneg Pratikno dan Ketua DPD Irman Gusman.
“Ini adalah kedubes yang paling besar yang pernah kita punya di dunia, sebagai perwakilan Australia untuk Indonesia dan ASEAN," kata Julie dalam sambutannya.
Kedubes Australia itu berdiri megah di atas lahan seluas 50 ribu m2. Kantor Perwakilan pemerintah Australia ini terdiri dari 5 gedung berdesain minimalis. Gedung ini juga memiliki warna yang mewakili kekayaan alam Australia, yaitu warna tembaga, seng, aluminium, baja dan warna rumput. Kedubes ini menurut Julie adalah simbol semakin eratnya hubungan Indonesia dan Australia.
“Gedung ini adalah simbol people to people kontak di antara kedua negara. Hubungan kita sekarang tidak pernah sekuat dan sedekat ini," kata Julie.
Tidak lupa, Julie memberi apresiasi atas kehadiran mantan Presiden BJ Habibie. Julie merasa surprise kalau Habibie adalah tetangga Kedubes di Patra Kuningan. “Terima kasih atas kedatangan Pak Habibie. Ternyata beliau adalah tetangga spesial!" ujar Julie.
© Copyright 2024, All Rights Reserved