Aparat gabungan yang yergabung dalam operasi Tinombala telah berhasil mengidentifikasi titi lokasi persembunyian pemimpin jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Wardah di hutan Poso.
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/03). “Kami sudah tahu lokasi-lokasi di mana mereka berada," kata Kapolri.
Kendati demikian, pihaknya enggan membeberkan mengenai informasi lokasi tersebut, termasuk rencana penumpasan kelompok yang telah membuat resah masyarakat Poso selama ini.
Badrodin hanya memastikan Operasi Tinombala akan tetap dilanjutkan pasca terjadinya jatuhnya helikopter milik TNI AD yang berpenumpang 13 orang di Kabupaten Poso, Sulteng, pada Minggu (20/03).
Para awak dalam helikopter tersebut sedang dalam tugas perbantuan operasi Tinombala di Poso, bahkan salah satu korban tewas adalah Danrem yang selama ini bertugas memimpin kegiatan tersebut. “Operasi (Tinombala) terus berjalan dan tidak terhenti dengan musibah ini," katanya.
Kapolri menjelaskan, pihaknya pun belum berencana menambah jumlah personel gabungan dari yang ada saat ini. Operasi Tinombala diperpanjang selama 2 bulan setelah masa berakhirnya pada 10 Maret 2016 untuk memaksimalkan penyelesaian kasus-kasus terorisme di Sulawesi Tengah.
“Diperpanjang dua bulan ke depan untuk menyelesaikan kasus-kasus terorisme sehingga mengantisipasi supaya tidak ada teror lagi," kata Kapolri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved