Kelompok bersenjata menyerang Bandara Internasional Jinnah, di Karachi, Pakistan. Dalam insiden ini sedikitnya 23 orang tewas dalam serangan ini, termasuk di dalamnya 10 pelaku penyerangan.
Reuters, Senin (09/06), melaporkan, serangan bersenjata yang berujung baku tembak dengan militer setempat ini berlangsung selama beberapa jam. Televisi setempat menayangkan situasi menegangkan yang terjadi di bandara yang terletak di kota Karachi ini.
Pihak berwenang mengatakan semua militan, berjumlah 10 orang, tewas dan bahwa sedikitnya 11 mayat termasuk personel keamanan dan dua warga sipil telah diterima Rumah Sakit Jinnah, rumah sakit utama kota itu.
Direktur Rumah Sakit Jinnah, Seemi Jamali, mengatakan, sebanyak 11 mayat yang merupakan 9 tentara dan dua warga sipil telah dibawa ke rumah sakit itu, bersama dengan potongan dua mayat tak dikenal lainnya. Sebanyak 21 orang lainnya terluka, katanya kepada kantor berita AFP.
Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asim Bajwa mengatakan, kondisi bandara saat ini telah aman kembali setelah dilakukan pengepungan selama 6 jam. "Pelaku sudah tersudutkan pada dua area dan berhasil dilumpuhkan," kata Asim Bajwa.
"Perkembangan terbaru lokasi telah dibersihkan. Tidak ada kerusakan pesawat, kebakaran yang terlihat di foto-foto itu bukan pesawat tetapi bangunan, dan sekarang sudah dipadamkan. Semua aset penting utuh," kata juru bicara militer Mayor Jenderal Asim Bajwa lewat kicauan di Twitter.
Sejauh ini, belum ada pihak-pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun diketahui bahwa militan Taliban setempat tengah berjuang menggulingkan pemerintah Pakistan dan berusaha memberlakukan visi garis keras mereka.
Akibat insiden serangan bersenjata ini, semua penerbangan tujuan Bandara Internasional Jinnah dialihkan ke kota lain. Bandara Jinnah sendiri dikenal sebagai bandara paling besar di Pakistan yang melayani sedikitnya 18 juta orang.
Seorang juru bicara PIA, Mashud Tajwar, mengatakan bahwa dua penerbangan domestik menuju Karachi telah dialihkan ke bandara terdekat.
Saksi mata menyebutkan, para pelaku sempat masuk ke landasan terbang dari bagian belakang bandara. Selain melepas tembakan, pelaku juga melontarkan granat. Kepulan asap tebal dan api terlihat di atas bandara saat baku tembak terjadi. Tiga pesawat dilaporkan rusak dan satu pesawat lainnya diduga terbakar.
Insiden serangan ke bandara ini terjadi ketika Perdana Menteri Nawaz Sharif berusaha menyerukan perundingan perdamaian antara pemerintah Pakistan dan Taliban. Namun sayangnya, perundingan tersebut belum juga mencapai kata sepakat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved