Keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 menggelar sayembara berhadiah US$ 3 juta untuk pihak yang bisa memberikan informasi petunjuk terkait hilangnya pesawat tersebut.
"Kami mengambil alih kasus tersebut," kata seorang guru ekonomi di Beijing Sarah Bajc seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (07/06).
Pasangan Sarah Bajc, Philip Wood,50, berada di dalam pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang pada tanggal 8 Maret tersebut. Meski pencarian secara ekstensif dan mahal telah dilakukan.
“Tidak ada bukti yang kredibel bahwa pesawat tersebut ada di sebelah selatan Samudra Hindia. Saya meyakini seseorang tengah merahasiakannya," kata papar Bajc.
Penggalangan dana dilakukan melalui laman indiegogo dan meminta donasi minimal US$5. Total dana yang terkumpul adalah US$5 juta, US$3 juta akan diberikan kepada sang pembocor rahasia. Sedangkan sisanya digunakan untuk biaya penyelidikan.
Bajc mengatakan, kompetisi ini diinisiasi oleh kerabat penumpang dari Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Perancis, India, tetapi tidak Malasia atau Tiongkok.
Menurut Bajc, dana sebesar $2 juta dalam sebuah investigasi tidak akan cukup. “Sudah jelas bahwa mereka telah menghabiskan $100 juta dan mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tapi kami tidak akan melakukan pencarian dengan perahu di samudra. Kami akan menggunakan pendekatan intelegensia,” kata Bajc.
Bajc mengatakan, jika bukti terungkap bahwa pesawat tersebut dicelakakan di air atau bahkan di bantalan tempat duduk maka pihaknya akan menggunakan pendekatan yang berbeda.
Sementara, Marsekal Purnawirawan Angus Houston, yang memimpin pencarian tersebut, menampik tudingan adanya upaya menutupi informasi terkait hilangnya MH370. “Tidak ada hal penting yang ditutupi dengan cara apa pun.”
© Copyright 2024, All Rights Reserved