Elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di media sosial, menunjukkan tren yang terus meningkat. Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang elektabilitasnya lebih tinggi justru trennya menunjukkan penurunan. Tim media Prabowo-Hatta jauh lebih baik dalam hal mengelola berita dan isu dibandingkan tim Jokowi-JK.
Setidaknya, demikianlah hasil survei yang dilakukan Katapedia, sebuah online sosial monitoring. Berdasarkan survei yang dilakukan Katapedia, pada pekan pertama setelah mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya 38,69 persen sedangkan Joko Widodo- Jusuf Kalla dikisaran 61,31 persen. Akan tetapi, pada pekan kedua, elektabilitas Prabowo-Hatta merangkak naik menjadi 48,24 persen, sedang Jokowi-JK turun menjadi 51,76 persen,
Kata CEO Katapedia Indonesia Deddy Rahman, Jumat (06/06), setelah resmi mendaftar di kantor KPU, Prabowo mendapatkan banyak sekali publikasi buruk di media sosial, Twitter. "Ini terlihat dari banyaknya tweet negatif tentang isu uang, isu pelanggaran HAM, dan berbagi isu buruk lainnya," ujar Deddy.
Akan tetapi, memasuki pekan kedua, Prabowo mulai mendapatkan sentimen positif. Berbagai isu positif mulai bermunculan untuk Prabowo seperti dukungan Ridwan Kamil, isu kekayaan nasional, juga isu perjuangan untuk rakyat. "Isu positif ini meningkatkan sentimen positif, sehingga popularitas dan elektabilitas Prabowo naik," kata Deddy.
Sementara itu, sambung dia, di kubu Jokowi-JK, sesaat setelah resmi ditetapkan KPU, sebagai Capres-Cawapres, muncul respon positif di Twitter, terutama isu penguatan rupiah, isu kebangkitan nasional, isu pembangunan tol laut, serta isu kesederhanaan Jokowi.
Namun, pada pekan kedua meski sedikit terangkat dengan adanya dukungan Dahlan Iskan, Jokowi-JK diserang isu negatif seperti isu blusukan itu pencitraan, isu perang bintang, isu pidato, dan isu nomor urut dua. Rupanya, ujar dia, isu negatif ini memberikan efek yang cukup dahsyat terhadap elektabilitas Jokowi-JK.
Dari pemantauan Katapedia, pada kurun 2 hingga 4 Juni 2014, pembicaraan tentang Jokowi-JK sebanyak 70.761. Sedangkan Prabowo-Hatta sebanyak 65.936. "Namun jumlah orang yang membicarakan Prabowo-Hatta lebih banyak. Sehingga nilai efektivitas kampanye Prabowo-Hatta masih lebih unggul dari pada Jokowi-JK," ujar Deddy.
Berdasarkan semua data yang dikumpulkan Katapedia, ujar Deddy, tim media Prabowo-Hatta jauh lebih baik dalam hal mengelola berita dan isu dibandingkan tim Jokowi-JK.
© Copyright 2024, All Rights Reserved