Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengembangkan kawasan perkebunan buah asli Indonesia yang jumlahnya beragam. Tahun ini, bakal digarap lahan seluas 100 ribu hektare untuk perkebunan buah tersebut. Indonesia berambisi menjadi negara pengekpor buah karena potensi untuk itu cukup besar. Tahun lalu, ekspor buah Indonesia mengalami peningkatan 34 persen.
Demikian disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai soft Launching dan Rapat Koordinasi (Rakor) penyelenggaraan Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN) di Kantor Kementan, Senin (09/05).
“Apabila rencana ini berhasil, kami yakin pendapatan petani juga akan meningkat. Keuntungan tambahan yang didapat mencapai Rp120 triliun dari seluruh petani di Indonesia," kata Amran.
Menurutnya, FBBN yang bertaraf internasional ini diselenggarakan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan yang dipusatkan di Bogor, Jawa Barat ini digelar pada 17-20 November mendatang. Tujuannya, agar lndonesia mengenalkan buah dan bunga Nusantara kepada masyarakat dunia.
"Salah satu caranya adalah dengan memamerkan produk-produk unggulan yang berpotensi ekspor dan mendatangkan pembeli yang berasal dari berbagai negara. Karena ini adalah ajang yang terbesar sepanjang sejarah. Sehingga menjadi ajang untuk mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, khususnya buah dan bunga," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor IPB Herry Suhardiyanto menambahkan, kegiatan ini tentunya akan mendatangkan buyer dari luar negeri juga sehingga kegiatan ini dikenal dengan program Gerakam Revolusi Oranye. Karena akan menampilkan kelompok produk benih dan bibit, pupuk, pestisida dan hormon, buah dan bunga segar serta olahan. Selain itu, industri kesehatan berbahan baku buah dan bunga, industri pariwisata berbasis kebun buah dan bunga nusantara, peralatan pertanian, dan mesin pertanian.
"Diharapkan kegiatan ini bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan standar kualitas ekspor dan kebutuhan pasar bagi para produsen dan eksportir buah dan bunga Nusantara. Sehingga bisa meningkatkan kualitas, jumlah, konsistensi dan kesinambungan dari produk buah dan bunga Nusantara yang berkualitas ekspor," ucapnya.
Dijelaskan, FBBN lnternasional 2016 juga akan menghadirkan 500 pengusaha skala internasional, yang terdiri atas importir, distributor, wholesaler, agent dan retailer, produsen makanan dan minuman olahan, Asosiasi atau Kamar Dagang Negara Tujuan Ekspor, Institusi Pemasaran Internasional, serta Institusi Kerja Sama Perdagangan Internasional.
"Acara ini akan diikuti beberapa negara meliputi negara anggota ASEAN, Asia seperti China, Jepang, Taiwan, dan Korea Selata, Timur Tengah seperti UAE, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Jordan, Australia dan NZ, Eropa, dan Amerika. Diperkirakan 10 ribu pengunjung dalam negeri akan menghadiri acara ini," tandasnya.
Dikatakan, gerakan Revolusi Oranye adalah gerakan nasional untuk mengubah secara revolusioner, pengembang, kebijakan dan pasar buah nusantara. Sehingga Indonesia bisa pengembangan buah nusantara dalam skala perkebunan, demi mengurangi ketergantungan akan buah impor. Masyarakat pun akan semakin mencintai buah-buah tropis asli Indonesia.
"Indonesia memiliki sumber daya alam dan kapasitas produksi yang sangat potensial dengan keunggulan komparatif dan kompetitif yang tinggi, untuk memproduksi dan memasok secara konsisten dan berkesinambungan produk-produk buah nusantara berkualitas tinggi, bernilai tambah, dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved