Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Brigjen TNI AM Putranto, S.Sos, mengunjungi Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York City, Amerika Serikat, beberapa waktu yang lalu. Kunjungan ini untuk melaksanakan rapat internal dengan PTRI terkait evaluasi kinerja pasukan penjaga perdamaian Indonesia.
Evaluasi ini, baik sebagai individu dan satuan penugasan dan upaya-upaya yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas serta kemampuan secara individu, serta diplomasi pada tingkat strategis sesuai dengan tujuan mencapai jumlah 4.000 prajurit TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian.
Seperti rilis yang diterima politikindonesia.com, Senin (08/12), dalam kesempatan itu, Penasihat Militer untuk PTRI Laksma TNI Yos Toto Subagyo menyampaikan beberapa peluang posisi untuk para prajurit Indonesia sebagai staf militer dan pengamat militer, serta berpartisipasi dalam berbagai operasi penjaga perdamaian PBB yang berbeda.
Dia memberikan penekanan melalui Komandan PMPP TNI, personil yang dikirim harus memiliki latar belakang yang kuat dan pengalaman sesuai dengan posisi staf terkait.
Sementara itu, Brigjen TNI AM Putranto menyatakan bahwa PMPP TNI secara berkala terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam setiap pelatihan untuk mempersiapkan mereka bertugas dalam misi pemelihara perdamaian PBB.
PMPP bekerjasama erat dengan negara-negara lain dengan menyelenggarakan kursus, seminar dan pelatihan bersama. “Pelaksanaan pre-deployment training telah melibatkan aktor-aktor utama dari materi-materi yang terkait OPP dan mengundang instruktur yang berpengalaman untuk memberikan situasi terakhir dan doktrin-doktrin baru untuk pelatihan yang lebih baik dan lebih realistis,” ujar dia.
Komandan PMPP TNI mengatakan, saran dan masukan yang diterima dari kantor Penasehat Militer telah memberikan gambaran jelas tentang prosedur dan persyaratan yang diputuskan oleh UN DPKO (United Nation Department of Peacekeeping Operation) untuk langkah-langkah yang lebih efektif dan efisien dalam mempersiapkan para prajurit dan satuan serta Alutsista dalam pelaksanaan OPP dengan mandat baru dari PBB.
Selanjutnya Komandan PMPP TNI mengunjungi Kantor PBB Urusan Militer dipimpin oleh Penasihat Militer, Letjen Maqsood Ahmed. Dalam pertemuan itu, Putranto menyampaikan rasa terima kasih yang besar atas dukungan kepada semua pasukan pemelihara perdamaian, khususnya prajurit Indonesia di berbagai misi Perdamaian PBB yang berbeda.
Komandan PMPP TNI juga menginformasikan kepada Penasihat Militer PBB bahwa telah mengunjungi salah satu Satgas Kizi Indonesia di MINUSCA (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) Afrika Tengah. Komandan juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Jenderal Maqsood atas dukungan dalam memfasilitasi proses intermisi Satgas Kizi dari Haiti ke CAR (Central Africa Republic).
Sementara Maqsood mengatakan, PBB sangat menghargai kinerja Satgas Kizi di Minusca, yang telah memberikan dukungan besar bagi misi baru di Republik Afrika Tengah.
Bagian dari agenda kunjungan resminya ke Amerika Serikat, AM Putranto juga mengunjungi Atase Militer Indonesia dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC. Komandan melaporkan kepada kedua pejabat tinggi Indonesia untuk AS itu, beberapa perkembangan dan kemajuan dalam rangka meningkatkan jumlah pasukan penjaga perdamaian ke berbagai misi yang berbeda di seluruh dunia. Kerjasama yang erat juga telah meningkat dengan Amerika Serikat melalui Program GPOI (Global Peace Operation Initiative) dengan menyelenggarakan kursus, seminar dan acara pelatihan bersama.
Komandan PMPP TNI juga menyampaikan kepada kedua pejabat tersebut kegiatan yang baru dilaksanakan yaitu pelatihan terbesar tahun 2014 telah diselenggarakan di PMPP TNI, "Garuda Canti Dharma GPOI Capstone Training Event", berjalan dengan lancar dan sukses dan mampu meningkatkan kapasitas dan kemampuan prajurit dalam operasi pemeliharaan perdamaian.
Dubes RI menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada semua prajurit Indonesia yang telah bertugas di berbagai misi Perdamaian PBB di seluruh dunia, ia memiliki keyakinan yang tinggi bahwa orang-orang di daerah konflik mudah menerima tentara Indonesia karena mereka bekerja dengan hati mereka.
Para prajurit yang sangat berkomitmen dengan tugas-tugas dan tanggung jawab mereka, hal itu adalah kunci penting untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat setempat. Beliau juga menyampaikan rasa senang atas peran dari PMPP TNI saat ini dalam mengembangkan pasukan pemelihara perdamaian yang profesional dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved