Jumlah korban tewas kapal yang tenggelam di Sungai Yangtze, Tiongkok, bertambah jadi 65 jiwa, Kamis (04/06), dengan ditemukannya 39 jenazah pada Rabu malam tadi.
Bersamaan dengan peringatan 26 tahun pembantaian demonstran di Lapangan Tiananmen, 4 Juni 1989, tenggelamnya kapal Eastern Star dikhawatirkan akan menjadi bencana terbesar di Tiongkok, dalam 70 tahun terakhir.
Reuters melaporkan, kapal yang membawa 456 orang tenggelam pada Senin (01/06). Sejauh ini baru 14 orang yang dapat diselamatkan, termasuk kapten kapal dan kepala teknisi. Lebih dari 370 orang masih dinyatakan hilang.
Puluhan keluarga penumpang dilaporkan berusaha menerobos blokade polisi, untuk berjalan menuju lokasi dan menuntut jawaban atas proses pencarian korban yang mereka nilai berjalan lambat.
pemerintah Tiongkok telah mengerahkan berbagai cara, untuk melakukan pencarian korban dengan cepat. Banyak penyelam dan kapal karet dikerahkan.
Pakar maritim Li Qixiu mengatakan, kapal tenggelam dengan sangat cepat, sehingga masih ada udara yang terperangkap dalam kapal. "Artinya ada korban yang masih bisa bertahan hidup di dalam kapal," kata Li.
Tim penyelamat berencana membuat lubang di lambung kapal yang terbalik, untuk memperoleh akses masuk yang lebih baik. Menurut penyelidikan awal, kapal tenggelam akibat tornado, yang kadang terjadi di Yangtze.
© Copyright 2024, All Rights Reserved