Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) tidak terlepas dari dampak penghematan anggaran pertahanan negaranya. USMC berencana menutup 4 batalyon infanteri dan 12 skuadron udaranya dalam 5 tahun ke depan sebagai bagian dari langkah penghematan. Nantinya, USMC akan fokus pada pengembangan pasukan khusus dan pesawat tak berawak yang membutuhkan jumlah personel lebih sedikit tanpa mengurangi kemampuan tempur.
Komandan Pengembangan Tempur USMC Letnan Jenderal Richard Mills menyatakan, secara keseluruhan USMC akan memangkas 20.000 personil untuk menyesuaikan dengan pembatasan anggaran dan kebutuhan personel.
Pemotongan terbesar akan terjadi di beberapa pangkalan USMC di negara bagian North Carolina. Pangkalan Camp Lejeune dan Pangkalan Udara New River akan kehilangan 5.800 personel. Sementara Pangkalan Udara Cherry Point akan kehilangan 2.100 personel.
Selanjutnya, 3 pangkalan USMC di California, yakni Campe Pendleton, 29 Palms, dan Miramar akan kehilangan total 6.000 personel. Namun, pengurangan jumlah personel di pangkalan-pangkalan di Pasifik jauh lebih kecil, yakni hanya sekitar 200 personel di Hawaii dan belum ditetapkan di Jepang.
Selain pengurangan personel, USMC juga akan merekrut tambahan 250 orang untuk memperkuat sektor peperangan cyber, 821 orang untuk dimasukkan ke Komando Operasi Khusus USMC, dan menambah satu skuadron pesawat tak berawak di bawah komando Pasukan Cadangan Marinir.
Mills menyebut, pengurangan jumlah personel ini akan dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan habisnya masa kontrak setiap prajurit Marinir. Dengan pengurangan ini, personel USMC yang saat ini berjumlah 202.000 orang akan menjadi 182.000 personel pada 2016. Jumlah batalyon infanteri juga akan menyusut, dari 27 batalyon menjadi 23 batalyon. Sementara jumlah skuadron udara USMC berkurang dari 70 skuadron menjadi hanya 58 skuadron.
© Copyright 2024, All Rights Reserved