Pengajuan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Djoko Suyanto sebagai calon tunggal oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tak semulus saat pengajuan nama Sutanto sebagai Kapolri. Saat pengajuan nama Sutanto sebagai Kapolri, seluruh fraksi di DPR mendukungnya.
Penolakan terhadap Marsekal Djoko Suyanto jelas diungkapkan oleh Fraksi PDIP, namun begitu Djoko Suyanto menanggapi hal tersebut sebagai dinamika yang wajar.
"Ya.. itu merupakan dinamika di Komisi I. Hidup tanpa dinamika kan tidak seru," katanya kepada wartawan di Mabes TNI AU Cilangkap, Selasa (17/01). Dko0ko mengaku pencalonannya sebagai Panglima TNI diketahuinya justru dari rekan-rekannya dan media massa. "Ya.. saya belum diberitahu secara resmi oleh Presiden. Tetapi saya sudah diberitahu bahwa surat pencalonan itu sudah disampaikan Presiden ke DPR," katanya.
Ditanya soal visi dan misinya sebagai calon Panglima TNI, ia menyatakan belum bisa memberikan gambaran visi dan misinya karena proses pencalonan itu masih panjang, terutama proses persetujuan di DPR. "Ini kan prosesnya masih panjang, terutama di DPR. Harus melalui pembahasan rapat paripurna untuk kemudian ditentukan lebih lanjut. Jadi jangan posisikan saya sebagai Panglima TNI tetapi posisikan saya masih sebagai kepala staf AU," katanya.
Mengenai hubungannya dengan kandidat lainnya, termasuk Jenderal Ryamizard Ryacudu, ia mengatakan cukup baik. "Hubungan kami baik, termasuk hubungan saya dengan Pak Ryamizard," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved