Selama periode keuangan kuartal III-2014. kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL) kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat kerugian sebesar Rp901 miliar pada periode 9 bulan tahun 2014.
Laba XL sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) menurun 1% menjadi Rp6,3 triliun dengan marjin EBITDA sebesar 36%.
Adapun jumlah utang XL meningkat menjadi Rp30,4 triliun dari tahun sebelumnya Rp17,5 triliun yang mengakibatkan peningkatan utang bersih/EBITDA dari 1,8x menjadi 3,2x, pada periode 9 bulan tahun 2014.
“Kkondisi itu akibat meningkatnya beban bunga dari pinjaman untuk pembayaran AXIS dan juga peningkatan kerugian Forex,” kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi kepada pers, Kamis (30/10).
Hasnul mengatakan, saat ini perseroan fokus untuk selesaikan integrasi dengan AXIS. Dia optimistis, integrasi dengan AXIS bisa selesai tahun ini.
Menurut Hasnul, XL telah berhasil menyelesaikan proses integrasi antara XL dan Axis dengan hasil selesainya key milestones seperti migrasi sistem billing, karyawan, distribusi dan juga trafik dan jaringan.
“Semua ini telah dilakukan dengan minimnya halangan yang menggangu operasi dan juga pelanggan kami," kata Hasnul .
Hasnul menjelaskan, XL telah membelanjakan Rp5,3 triliun untuk belanja modal yang menggunakan kombinasi dana internal dan utang. Dana belanja modal ini mayoritas dipakai untuk membangun infrastruktur jaringan. Sampai September 2014, XL memiliki 49.682 BTS, termasuk 15.429 Node B.
XL memutuskan untuk menjual sebagian dari total portofolio menara sebanyak 3.500 menara kepada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) seharga Rp5,6 triliun.
Dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk melakukan pembayaran hutang XL dan mencapai struktur modal perusahaan yang lebih baik. "Hal ini akan memberikan manfaat ke XL karena dapat lebih berfokus pada layanan utama selain mengoptimalkan operasional dan juga biaya," pungkas Hasnul.
© Copyright 2024, All Rights Reserved