PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp814 miliar pada kuartal I tahun 2016. Perolehan tersebut naik 18 persen dibandingkan perolehan laba periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp687 miliar.
Sementara, perolehan kredit dalam tiga bulan pertama tahun ini turun 7 persen year on year (yoy) menjadi Rp125,8 triliun. Penurunan kredit ini akibat penurunan kredit komersial sebesar 3 persen menjadi Rp15,5 triliun.
“Penurunan kredit yang disalurkan pmelalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) juga menyusut 27 persen menjadi Rp13,3 triliun,” kata Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim saat paparan kinerja kuartal I-2016 di Jakarta, Selasa (26/04).
Menurut Vera, secara keseluruhan kredit kendaraan multifinance juga turun 8 persen menjadi Rp45,1 triliun. Hal ini lantaran bisnis industri kredit kendaran bermotor juga masih lemah pada awal tahun ini. Porsi pembiayaan anak usaha danamon yaitu Adira Finance menyumbang penurunan hampir 30 persen dari keseluruhan pembiayaan di Danamon.
“Hingga kuartal I-2016, rata-rata penurunan masih 8 persen secara industri. Hal ini juga berdampak pada pembiayaan kami melalui Adira Finance,“ kata Vera.
Namun, kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 4 persen menjadi Rp23 triliun. Pertumbuhan ini seiring dengan pertumbuhan kredit di segmen korporasi sebesar 6 persen menjadi Rp17,4 triliun.
Sedangkan, perolehan dana pihak ketiga (DPK) turun sebesar 8 persen menjadi Rp143,309 triliun dibandingkan periode sebelumnya Rp132,077 triliun. Perolehan dana murah alias current acount saving account (CASA) pada kuartal ini juga menyusut 15 persen dari Rp53,9 triliun menjadi Rp45,9 triliun. Sedangkan deposito masih tumbuh 4 persen menjadi Rp65,1 triliun.
Sementara, Direktur Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia berharap rasio kredit bermasalah alias non performing loan(NPL) ditargetkan bisa turun. “Kami harap NPL bisa diturunkan sebesar 10 basis poin (bps) hingga 20 bps,” kata Satinder.
© Copyright 2024, All Rights Reserved