Ruas tol Semarang-Solo yang dikelola PT Trans Marga Jateng Seksi III sepanjang 17,5 kilometer (km) ditargetkan bisa dilewati pemudik pada Lebaran tahun ini. Sehingga diharapkan dapat mempermudah akses menuju Jawa Tengah dan sekitarnya.
"Meski belum selesai konstruksi 100 persen, namun kami targetkan jalur ini bisa dilewati oleh para pemudik, mengingat kami diberi waktu hingga akhir Juni untuk menyelesaikan kontruksi sehingga bisa diakses nantinya," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng, Arie Irianto dalam kunjungan media ke ruas Tol Trans Jawa di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/04).
Kegiatan konstruksi dan layanan jalan tol Semarang-Solo terdiri atas lima seksi antara lain, Seksi I ruas Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 kilometer (km) telah dioperasikan sejak 17 November 2011. Seksi II Ruas Ungaran-Bawen sepanjang 12 km telah dioperasikan sejak 11 April 2014.
Seksi tiga ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 km saat ini sedang dalam proses pengadaan lahan dan sebagian konstruksi. Seksi IV ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,4 km saat ini sedang dalam proses pengadaan lahan. Terakhir seksi V ruas Boyolali-Solo sepanjang 7,64 km saat ini sedang dalam proses pengadaan lahan.
Saat ini untuk seksi III Bawen-Salatiga sejak 31 Desember 2015 sampai saat ini belum ada tambahan progres pembebasan lahan dengan presentase 92,7 persen.
Arie mengatakan, masih tersisa sejumlah lahan milik milik desa dan warga. Langkah ini butuh proses makanya kami tanggulangi dulu.
Total, lahan yang belum bebas pada seksi III mencapai 7,3 persen dan membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar. Anggaran tersebut, ungkap Arie akan ditanggung oleh pengelola tol untuk sementara waktu.
"Kami tanggulangi dulu kurang lebih butuh Rp50 miliar. Sebab, pemerintah, yang seharusnya menanggung anggaran pembebasan lahan sudah mengimbau untuk menanggulangi dulu dana pembebasan lahan kepada pengelola tol karena anggaran pemerintah kurang," kata Arie.
Untuk Seksi III Bawen Salatiga ditargetkan pembebasan lahan bisa rampung pada April 2016. Sehingga pengerjaan konstruksi dilakukan beriringan. Total anggaran lahan pada semua seksi untuk ruas Semarang-Solo membutuhkan anggaran sekitar Rp500 miliar.
"Kami sudah menyanggupi, sebab nantinya juga diganti pemerintah. Kalau tidak salah kami bersama 17 BUJT lain sudah meneken MoU mengenai dana talangan pembebasan lahan ini," pungkas Arie.
© Copyright 2024, All Rights Reserved