Jumlah produksi beras di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami penurunan. Penyebabnya melorotnya produksi beras disebabkan lahan tanam padi di provinsi ini menyusut ribuan hektare hanya dalam setahun.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, luas lahan padi mencapai 438.057 hektare pada 2013 dan 433.712 hektare pada 2014. Artinya ada penyusutan sebanyak 4.345 hektare. Lahan padi pada tahun 2014, di antaranya, terdiri 371.604 hektare padi sawah dan 62.108 hektare padi ladang.
“Penyusutan itu berkontribusi besar pada produksi beras di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut data BPS, produksi beras di provinsi itu mencapai 50,08 kuintal per hektare tahun 2013, dan menurun menjadi 48,80 kuintal per hektare di tahun 2014,” kata Kepala BPS NTB, Mahyudin, di Mataram, Selasa (03/03).
Mahyudin mengatakan, produktivitas padi sawah dan padi ladang tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Secara umum, produksi tahun 2014 sebanyak 2.116.637 ton gabah kering atau lebih 2,1 juta ton. Rinciannya, 1,9 juta ton padi sawah dan 212.000 ton padi ladang. Ada penurunan sebesar 3,51% atau sebanyak 77.061 ton.
"Penurunan ini terjadi selain karena produktivitas yang menurun, juga disebabkan menurunnya luas panen padi," kata Mahyudin.
Kondisi berbeda terjadi dengan produktivitas komuditas lain, misalnya, palawija. Dari enam jenis komoditas palawija, dominan terjadi peningkatan yang signifikan dari empat komoditas. Di antaranya jagung, kedelai, ubi kayu, dan ubi jalar. Kacang tanah dan kacang hijau mengalami penurunan di tahun 2014 dibandingkan produktivitas palawija tahun 2013.
© Copyright 2024, All Rights Reserved