Awalnya perempuan ini tak tertarik untuk terjun ke dunia politik. Ia cukup nyaman berkecimpung di bidang hukum dengan law firm yang dikelolanya. Tetapi, ketidakpuasan demi ketidakpuasan terhadap keputusan-keputusan hukum yang kerap bertentangan rasa keadilan, mendorongnya untuk memulai gerakan perubahaan. Terjun ke politik untuk mempelopori perbaikan hukum dari gedung parlemen.
Setidaknya demikianlah penuturan Leni Indrawati tentang alasannya maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Pemilu yang akan berlangsung beberapa pekan mendatang.
“Indonesia sangat memerlukan penataan penegakan hukum yang benar-benar memenuhi rasa keadilan. Hukum yang membela kebenaran dan masyarakat yang lemah. Saya melihat, saat ini Indonesia seperti sedang mengalami krisis hukum,” ujar perempuan kelahiran Jakarta, 23 Desember 161 ini kepada politikindonesia.com di Jakarta, Jumat (21/03).
Leni terdaftar sebagai caleg DPR dari Partai Nasdem dengan daerah pilihan (dapil) 3, Banten (Kabupaten Tanggerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan).
Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini meyakini, kekuatan politik akan lebih efektif dalam menciptakan perubahan kondisi penegakan hukum Indonesia menjadi lebih baik. “Lewat jalur politik, penataan negara hukum bisa berjalan sesuai dengan harapan rakyat. Yakni berjalannya pemerintahan yang tegas, bijaksana dan membela kepentingan rakyat.”
Ada alasan tersendiri, mengapa ia memilih Partai Nasdem sebagai wadah perjuangan politiknya. Kepada Elva Setyaningrum, ibu dua anak ini bercerita panjang lebar. Termasuk strateginya merebut hati pemilih dalam Pemilu yang akan digelar 9 April mendatang. Berikut wawancara.
Apa alasan Anda terjun ke dunia politik?
Awalnya saya tidak begitu tertarik terjun ke politik. Tapi, saya melihat kondisi hukum di Indonesia yang menyedihkan. Hukum saat ini yang saya rasakan pada kehidupan sehari-sehari jarang sekali berpihak membela masyarakat yang lemah. Oleh karena itu, saya terjun ke dunia politik untuk melakukan perubahan.
Saya kira cara yang paling efektif memperbaiki keadaan ini adalah melakukan perubahan melalui jalur politik. Saat ini, kekuatan politik ternyata sangat efektif untuk melakukan perubahan-perubahan yang mendasar di negara ini. Penataan negara hukum harus bisa berjalan sesuai dengan harapan rakyat. Yakni berjalannya pemerintahan yang tegas, bijaksana dan membela kepentingan rakyat.
Penilaian Anda terkait penegakan hukum saat ini?
Masih ada celah-celah penting yang masih belum tersentuh. Banyak persoalan yang harusnya bisa ditindak melalui hukum. Ini jelas menjadi salah satu persoalan yang harus diperbaiki.
Meski begitu, penegakkan hukum saat ini sudah semakin maju, terutama dalam pemberantasan korupsi. Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi harapan rakyat dalam memberantaan para koruptor yang menyengsarakan rakyat. Rakyat menaruh harapan besar pada KPK dalam pemberantasan korupsi.
Keberhasilannya membongkar kasus-kasus busuk yang melibatkan anggota DPR, pejabat negara, hingga penegak hukum perlu terus didukung. Kita perlu melakukan penguatan-penguatan dalam penegakan hukum.
Bagaimana dengan kondisi lembaga penegak hukum lainnya?
KPK saat ini dimata rakyat memang sebagai yang terdepan dalam pemberantasan korupsi. Akan tetapi, insitusi penegak hukum lainnya yakni kepolisian dan kejaksan juga perlu dilakukan perkuatan. Penegakan hukum itu bukan hanya soal korupsi semata.
Banyak soal lain yang tugasnya berada di kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Harus ada penataan dan perbaikan terus-menerus agar citra mereka kembali membaik dimata publik.
Terjun ke politik, menga[a Anda memilih Partai Nasdem?
Saya tertarik dengan visi dan misi partai ini. Partai Nasdem ingin melakukan perubahan dan merestorasi Indonesia dalam segala hal agar menjadi lebih baik dari sekarang ini.
Walaupun Nasdem merupakan partai pendatang dalam dunia politik Indonesia, saya menilai partai ini sangat visioner. Saya optimis, masyarakat membutuhkan perubahan. Semoga saya mendapat dukungan dari masyarakat agar bisa melakuakn perubahan itu.
Adakah kiat khusus untuk memenangkan Pemilu?
Saya tidak merancang strategi apa-apa dalam Pemilu 2014 ini. Saya hanya mencoba membina hubungan yang baik dengan masyarakat, khususnya di dapil saya. Saya mengunjungi masyarakat secara langsung, mencoba menggali apa aspirasi mereka dan menjelaskan beginilah visi saya.
Saat berkunjung, saya juga mengadakan berbagai kegiatan. Di antaranya senam untuk para ibu, melakukan kerja bakti bersama masyarakat dan memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat kecil yang memerlukannya.
Kegiatan tersebut, saya adakan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat agar saya punya ikatan batin dengan mereka. Selain itu, saya juga mengunjungi dan bergabung dengan komunitas-komunitas Tionghoa. Diantaranya menyempatkan diri hadir dalam kegiatan ibadah yang diadakan. Apalagi saya masih keturunan Tionghoa, jadi saya tidak menemukan kesulitan untuk bergabung dengan mereka.
Tentang proses Pemilu ini ,bagaimana tanggapan Anda?
Saya melihat, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengerti mengenai Pemilu dan kewajibannya sebagai warga negara untuk memberikan suaranya dalam memilih wakil rakyat dan presidennya. Khususnya masyarakat di pedesaan.
Saya menilai, ini terjadi karena kurangnya sosalisasi dari pemerintah penyelenggara Pemilu. Bahkan, sosialiasi tersebut ada yang tidak sampai hingga pelosok. Saat pesta demokrasi itu tiba, masyarakat yang datang ke bilik suara merasa kebingungan. Akan memilih siapa dan bagaimana cara memilih atau mencoblos.
Seperti apa perkembangan politik paska Pemilu nanti?
Menurut saya, dunia politik Indonesia pasca Pemilu nantii masih memakai sistem yang sama seperti kemarin-kemarin. Di mana masih akan ada koalisi dengan beberapa partai jika dalam Pileg tidak mendapatkan 20 persen dalam perolehan suara. Masih sulit muncul adanya partai yang menjadi pemenang mutlak dalam Pemilu nanti sehingga mereka tidak butuh koalisi. Siapa pun pemenang Pemilu nanti, masih membutuhkan koalisi dengan parpol lain untuk menjalankan pemerintahan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved