Untuk kesekian kalinya, listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), Cengkareng, mati. Listrik yang sempat mati selama 25 menit itu berakibat sejumlah penerbangan dari berbagai maskapai mengalami delay (penundaan).
Ika Yanuarini, Corporate Communication PT Indonesia AirAsia di Jakarta, Jumat (01/10) mengakui tertundanya dua penerbangan dari maskapainya akibat listrik mati. Yakni penerbangan Jakarta-Singapura dan penerbangan Jakarta-Phuket.
"Jakarta-Singapura delay 2 menit. Jakarta-Phuket delay 8 menit," ujarnya.
Penerbangan maskapai lainnya, Lion Air juga mengalami delay. "Delay antara 15 sampai 20 menit. Saya tidak ingat mana saja yang tadi delay karena penerbangan di Cengkareng per harinya bisa di atas 100," ujar Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait.
Kendati demikian, pihaknya belum mendapatkan komplain dari calon penumpang. Ia bersyukur, pemadaman itu segera teratasi.
Berbeda dengan dua maskapai itu. Penerbangan Garuda Indonesia, Jumat siang ini berjalan relatif normal. Kecuali penerbangan Jakarta-Denpasar. "Penerbangan ke Denpasar mengalami delay selama 18 menit akibat hal tersebut," ujar Ikhsan, staf Humas Garuda.
Kepala Komunikasi Garuda Pujo Broto mengakui, penerbangan terganggu dan mengalami keterlambatan apabila listrik mati. Hal itu disebabkan terganggunya sistem check-in pesawat.
Manajer Humas PT PLN Bambang Dwiyanto menjelaskan, penyebab padamnya listrik Bandara Soetta akibat gangguan di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) 150 KV antara Duri-Kosambi-Cengkareng. Selama gangguan itu, genset langsung mengambil alih beban listrik Bandara sehingga, sistem Bandara Soeta kembali normal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved