Sekretariat Gabungan Partai Koalisi pendukung Pemerintah menggelar rapat penting malam ini. Rapat tersebut mengagendakan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu. Topik paling hangatnya adalah mengenai ambang batas keterwakilan di parlemen atau parliamentary threshold (PT).
Rencana rapat tersebut dikemukakan oleh Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar kepada pers, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (18/07). “Nanti malam rapat Setgab membahas masalah PT ini.”
Rapat tersebut digelar, hanya sehari menjelang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang kan diselenggarakan Selasa (19/7) besok.
Dikatakan Marwan, rapat malam ini, sebenarnya bukanlah pertemuan yang pertama. Pada pekan lalu, para pimpinan partai politik sudah diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Setgab untuk membahas masalah ini.
Namun, dalam pertemuan tersebut para pemimpin parpol tidak mencapai kata sepakat. Rapat itu, menurut Marwan, digelar di kediaman Presiden di Puri Cikeas, Bogor. “Mudah-mudahan nanti malam Golkar dan Partai Demokrat tidak egois, sehingga persoalan ini bisa diselesaikan di level teknis," harap dia.
Tidak Indah
Naga-naganya, rapat Setgab malam nantipun akan berlangsung alot untuk mendapatkan kesepakatan tentang besaran PT. Setidaknya itu tergambar dari sikap Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso. Ia tampaknya tidak begitu sreg, ambang batas parlemen dibicarakan di Setgab.
“Itu tidak dilarang, tapi keputusan setengah kamar itu kan tidak indah. Ini kan keputusan untuk DPR bukan untuk Setgab,” kilah dia kepada pers, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/07) terkait rencana rapat Setgab tersebut.
Priyo mempertanyakan, karena ada partai lain yang tidak bergabung dalam setgab dan juga berkepentingan dengan angka PT tersebut. “Di luar Setgab masih ada PDIP, Hanura, dan Gerindra. Bagaimana dengan mereka,” tanya Priyo.
Sekedar catatan, dalam rapat badan legislasi DPR beberapa waktu lalu, 9 fraksi tetap ngotot pada pendirian masing-masing soal ambang batas parlemen. Fraksi Demokrat (4 persen), F-Golkar (5 persen), F-PDIP (5 persen), F-PKS (3-4 persen). Sementara Fraksi PAN, PPP, PKB, Gerindra, dan Hanura berharap ambang batas parlemen dipatok 2,5 persen.
Penentuan angka PT akan menjadi ajang pertaruhan eksistensi partai-partai menengah dalam Pemilu 2014. Sebab apabila angka PT dipatok terlalu tinggi, maka peluang mereka bisa lolos ke DPR semakin kecil. Bagi partai yang tak bisa mengantarkan kadernya ke parlemen maka bisa dipastikan akan tereliminir dari pentas politik nasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved