Punahnya siklon tropis Jelawat dan Ewiniar beberapa hari lalu, ternyata diikuti dengan munculnya 2 siklon tropis baru dalam waktu yang relatif bersamaan. Badai tropis Maliksi dan Gaemi ini menjadi siklon tropis pertama di awal Oktober ini.
Kedua badai tropis pada awalnya muncul sebagai 2 daerah tekanan rendah pada waktu yang bersamaan, namun Maliksi lebih dulu mencapai intensitas badai tropis dibanding Gaemi.
Maliksi yang berada di Samudera Pasifik sebelah timur Philipina. Pertama kali mencapai kategori badai tropis pada 01 Oktober pukul 13.00 WIB. Sedangkan Gaemi yang muncul di Laut China Selatan, menyusul menjadiu badai pada malam harinya pukul 19.00 WIB.
Kondisi saat ini badai tropis Maliksi saat ini berada di Samudera Pasifik, Timur Philipina tepatnya 20.3 lintang utara, 143.6 bujur timur atau sekitar 2530 km sebelah utara timur laut Biak.
Kekuatan angin maksimum yang dimiliki Maliksi saat ini adalah 75 km/jam dengan tekanan pusat badainya 992 hPa. Gaemi dengan kekuatan 65 km/jam berada di Laut China Selatan tepatnya 16.7LU, 115.1BT atau sekitar 1510 km sebelah utara Tarakan. Dari 2 kejadian siklon tropis yang terjadi bersamaan saat ini, MALIKSI lebih dominan mempengaruhi cuaca di Indonesia khususnya yang berada di Utara khatulistiwa. Dilihat dari pergerakannya, kedua siklon tropis tersebut cenderung bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) A.Fachri Radjab, M.Si., kepada politikindonesia.com, Selasa (02/10) menyatakan, Maliksi dan Gaemi berdampak terhadap cuaca di Indonesia. Badai tropis Maliksi memberikan dampak tidak langsung berupa hujan ringan – sedang di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur bagian Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara bagian Utara, Papua
Barat bagian Timur, Papua bagian Utara dan Tengah. Sedangkan GAEMI memberikan dampak tidak langsung berupa hujan ringan-sedang yang dapat terjadi di Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur bagian Utara.
Keberadaan siklon tropis Maliksi juga mempengaruhi kondisi gelombang laut di wilayah Indonesia. Ketinggian gelombang 2 – 3 meter dapat terjadi di Perairan timur Philipina, Perairan Kep. Talaud, Laut
Maluku bagian utara, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua, Laut Seram bagian timur . Sedangkan gelombang dengan tinggi 3-5 meter dapat terjadi di Samudera Pasifik Utara Papua.
Sedangkan Gaemi tidak cukup dominan mempengaruhi ketinggian gelombang di wilayah Indonesia, badai ini hanya menimbulkan gelombang dengan tinggi 2 – 3 meter di Laut China Selatan timur Vietnam.
BMKG memprakirakan, dalam 1 hari kedepan intensitas kedua badai masih terus meningkat namun semakin menjauhi wilayah Indonesia. Seiiring pergerakannya yang semakin menjauhi wilayah Indonesia dalam 3 hari kedepan, pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia dalam hal ini curah hujan diharapkan tidak cukup signifikan meski ada kemungkinan masih berdampak pada beberapa wilayah terdekat.
Kedua badai ini merupakan dua badai pertama yang terjadi pada bulan Oktober dimana rata-rata kejadian siklon tropis bulan Oktober adalah 3 kejadian berdasarkan data klimatologis siklon tropis tahun 1977 – 2009 di utara Indonesia (0-40N 90-145E). Mulai November hingga Desember jumlah kejadian siklon tropis di utara khatulistiwa akan mulai menurun sedangkan di selatan ekuator akan mulai aktif.
© Copyright 2024, All Rights Reserved