Tudingan bahwa adanya aliran uang dalam upaya pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Demokrat tahun 2010 lalu dibantah keras oleh Ketua DPP Demokrat Umar Arsal. Ia mengatakan, tudingan itu hanya fitnah belaka. Namun Umar mengakui memang ada uang yang dikeluarkan tapi itu untuk transportasi.
“Itu tidak benar. Semua itu fitnah dan saya akan jelaskan. Semua yang dikeluarkan itu hanyalah betul-betul biaya transportasi. Pokoknya sangat wajar," ujar Umar kepada pers, saat kembali hadir ke kantor KPK, Selasa siang (02/10).
Sebelumnya, pada Selasa pagi sekitar pukul 08.30 WIB, Umar telah mendatangi KPK. Namun, ia hanya menghadap penyidik KPK sekitar 30 menit, lalu kembali ke kompleks DPR, Senayan untuk mengikuti sidang paripurna.
Saat tiba di gedung KPK, pukul 12.08 WIB tadi, Umar kembali memberikan penjelasan bahwa dia dipanggil KPK untuk menjelaskan soal Kongres PD yang diketahui memenangkan Anas Urbaningrum itu. “Dari dulu siap diperiksa, saya sudah lama menunggu untuk diminta keterangan atau klarifikasi berimbang," kata Umar.
Umar mengaku bertindak sebagai penanggung jawab kemenangan Anas untuk Sulawesi pada tahun 2010. Menurutnya, tudingan-tudingan mengenai adanya aliran uang di kongres Demokrat itu hanya merupakan tudingan belaka. “Insya Allah akan kita jelaskan apa adanya. Selama ini banyak fitnah soal kongres," terang Umar.
Umar menyebut akan memberikan penjelasan yang sebenarnya kepada KPK. Umar menjelaskan dirinya tetap berprasangka positif dan siap untuk memberikan keterangan kepada lembaga anti korupsi itu. "Kita tidak mau tersandera, saya memberi informasi yang berimbang," kata Umar.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, KPK memang memanggil Umar Arsal untuk diperiksa terkait penyelidikan yang berkaitan dengan proyek Hambalang. "Terkait penyelidikan Hambalang," kata Johan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved