Mantan Menteri di era pemerintahan SBY, Mari Elka Pangestu, dikukuhkan sebagai Guru Besar Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Selama ini Mari aktif mengajar di FE UI sejak 1986.
"Pengukuhan ini dilakukan oleh Senat Guru Besar UI hari ini, Sabtu 8 Agustus 2015. Pada acara pengukuhan tersebut, Menteri Perdagangan periode 2004-2001, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014 ini menyampaikan pidato berjudul Globalisasi, Ekonomi Baru dan Pembangunan Berkelanjutan," demikian rilis resmi dari FE UI, Sabtu (08/08).
Dedikasinya yang kuat dalam berbagai isu ekonomi nasional dan global, membuat Mari dikenal luas berbagai kalangan. Ini terlihat dari jaringannya yang luas, termasuk di panggung international.
Salah satunya, Mari aktif di International Council on Womens Bussines Leadership yang diketuai mantan ibu negara Amerika Serikat Hillary Clinton.
Penerima Bintang Mahaputera Adipradana pemerintah Republik Indonesia ini juga tercatat sebagai anggota leadership council UN-Sustainable Development Solution Network, lembaga yang dibentuk PBB untuk mengatasi kemiskinan dan mendorong program pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di berbagai negara.
Mari aktif mengajar di Fakultas Ekonomi (FE UI) sejak 1986 setelah menyelesaikan program doktoralnya di bidang International Trade and Finance and Monetary Economics dengan disertasi The Effect of Oil Shock on Small Oil Exporting Country: The Case of Indonesia di University of California, USA.
Lahir dari keluarga ekonom kenamaan, Dr. Pang Lay Kim, dengan tradisi akademis yang kuat. Sejak muda Mari dikenal menggemari bidang riset. Ia banyak terlibat dalam berbagai penelitian dan konsultasi di bidang ekonomi di berbagai lembaga ekonomi baik nasional maupun internasional seperti World Bank, Asian Developmet Bank, UNCTAD, IFC.
Dikenal mempunyai analisa yang tajam dan gaya bahasa yang jernih, membuat isteri Adi Harsono dan ibu dari Raymond Bima dan Alexander Arya ini, sering diminta untuk jadi nara sumber pada berbagai seminar di dalam dan luar negeri, termasuk oleh media massa dalam negeri dan luar negeri seperti Time, CNN dan Bussiness Week.
© Copyright 2024, All Rights Reserved