Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menyampaikan keprihatinannya terhadap hukuman mati yang dijatuhkan Pengadilan Mesir terhadap 683 aktivis Ikhwanul Muslimin. Pemerintah Indonesia sungguh berharap agar proses penegakkan hukum bertumpu pada tata nilai dan kaidah yang bersifat universal.
Kepada pers, Selasa (29/04), Marty mengatakan, tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Mesir, persoalan ini menjadi perhatian luas dari masyarakat Indonesia. Sebagai negara yang juga telah mengalami proses transisi ke arah demokrasi, Indonesia menyadari situasi di Mesir yang kompleks dan tidak sederhana.
Namun Marty yakin pemerintah Mesir dapat mengatasinya dengan baik. “Sebagai negara sahabat dan sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mengikuti perkembangan situasi di Mesir secara dekat dan bahkan dengan rasa keprihatinan," jelas Marty.
Pemerintah Indonesia sungguh berharap agar proses penegakkan hukum bertumpu pada tata nilai dan kaidah yang bersifat universal. “Termasuk dihormatinya azas praduga tidak bersalah dan pemenuhan hak-hak terdakwa dalam proses pengadilan," ujar Marty.
Menlu mendoakan, proses demokratisasi di Mesir tetap bertumpu pada semangat rekonsiliasi dan bersifat inklusif. “Pemerintah Indonesia mengharapkan agar proses itu berjalan damai, tanpa kekerasan," tandas Marty.
© Copyright 2024, All Rights Reserved