Erupsi Gunung Agung diperkirakan akan meletus lebih besar lagi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi, terjadi gempa tremor overscale secara terus-menerus pada Selasa (28/11). Peluang terjadinya letusan besar, tinggal menunggu waktu.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Bencana PVMBG I Gede Suantika, kepada pers, Selasa (28/11). "Sudah masuki fase yang sangat kritis untuk erupsi yang lebih besar. Seperti material vulkanik cukup besar, baru kali ini mencatat adanya tremor overscale," kata Suantika.
Suantika mengatakan, letusan yang lebih besar tinggal menunggu waktu. “Sekarang sudah erupsi, gempa tremor terus-menerus ini indikasi ke letusan besar, bisa beberapa jam ke depan," kata Suantika.
Ia menerangkan, gempa tremor overscale secara terus-menerus, mengindikasikan adanya pergerakan magma dalam jumlah besar ke permukaan. Ada dua kemungkinan pergerakan magma, yaitu efusif dan ekplosif.
Tipe efusif jika bergerak dalam jumlah besar memenuhi kawah lalu meleler keluar kawah. Eksplosif jika magma bergerak seketika disertai terbentuknya awan panas. “Kalau eksplosif kemungkinan awas panas sudah terbentuk, ini sedang kami pastikan," kata Suantika.
Menurut Suantika, gempa tremor overscale ini pertama kali terjadi. Menurut dia, kondisi yang terjadi menunjukkan Gunung Agung memasuki fase kritis menuju letusan lebih besar. Selain mendeteksi terjadinya tremor terus-menerus, suara gemuruh juga terdengar dari radius 12 kilometer. "Ini sudah terus-menerus tremornya, sudah overscale," kata Suantika.
Atas kondisi terbaru Gunung Agung tersebut, PVMBG juga telah mengosongkan pos pantau yang letaknya 12 kilometer dari kawah Gunung Agung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved