Inflasi sepanjang tahun 2010 hampir menyentuh kisaran 7 persen. 6,96 persen, tepatnya. Tingkat infalsi ini diluar dugaan, dan meleset dari target pemerintah dalam APBN-P 2010, yang menargetkan inflasi 2010 sebesar 6 persen. Penyebabnya adalah inflasi pada bulan Desember 2010 yang cukup tinggi yakni mencapai 0,92 persen.
Demikian dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan kepada pers, di Kantor BPS, Jakarta Senin (03/01). "Untuk bulan Desember inflasi masih cukup tinggi 0,92 persen,” ujar dia. Angka inflasi tersebut menjadikan inflasi selama Januari–Desember 2010 mencapai 6,96 persen.
Diterangkannya, selama Desember, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Harga komoditas yang melonjak antara lain, beras, cabai merah, cabai rawit, emas dan perhiasan, minyak goreng, dan telur ayam ras.
Sedangkan selama Desember 2010, terjadi juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti daging ayam ras, dan bawang merah. “Kalau kita posisikan semuanya, tahun ini 6,96 persen. Tapi, ada inflasi inti yang harus kita bahas yang besarnya 4,28 persen," ujar dia.
Dalam angka infalsi yang hampir menyentuh 7 persen tersebut, tercatat bahan makanan penyumbang inflasi sebesar 3,5 persen. Sedangkan dari komiditas sepanjang 2010, beras tercatat penyumbang tertinggi 1,29 persen, tarif listrik menyumbang 0,36 persen, cabai merah 0,32 persen, emas dan perhiasan 0,27 persen, dan bawang merah menyumbang inflasi 0,25 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved