Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengakui terjadinya ganguan di sistem jaringan listrik interkoneksi Jawa-Bali, namun pemadaman listrik tidak terjadi di seluruh wilayah Jawa-Bali.
"Tidak ada `black out` (pemadaman total) di sistem Jawa-Bali," katanya saat menjelaskan kepada pers mengenai terjadinya pemadaman di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, unit-unit pembangkit lokal seperti Muara Tawar dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memang disediakan sebagai pendukung saat terjadi beban puncak tetap beroperasi. "Karena itu, sebagian Jawa sudah menyala," katanya.
"Pada pukul 09.50 WIB terjadi pemulihan gangguan. Namun, pukul 10.23 WIB, terjadi pemadaman listrik," ujarnya.
Sementara itu, Dirut PT PLN Edie Widiono mengatakan, daya listrik yang terganggu mencapai 5.000 MW atau sekitar 30 persen dari beban puncak sebesar 14.500 MW.
"Saat ini, kita sedang cari penyebabnya. Ada puluhan pembangkit yang harus kita teliti satu per satu. Kita juga harus meneliti satu per satu apakah gangguan terjadi di jaringan transmisi yang membentang sekitar 1.000 km atau di gardu-gardu induk 500 KV dan 150 KV yang berjumlah 200 unit," ujar Edie.
Menghemat Listrik
Listrik memang sangat membantu manusia dalam segala aktivitasnya. Namun bila tidak hemat dalam pemakaian, akhirnya energi tersebut akan habis juga.
Adanya listrik membuat manusia menjadi lebih nyaman dan serba praktis. Dengan berbagai jenis peralatan listrik, energi listrik dapat diubah menjadi energi putar, panas, cahaya, serta sinyal audio-video, sesuai kebutuhan. Namun, proses perubahan energi hingga menjadi listrik siap pakai di rumah-rumah atau di kantor-kantor membutuhkan biaya. Besarnya biaya yang harus disediakan tergantung dari jumlah tenaga listrik yang dimanfaatkan, atau sering disebut dengan jumlah kWh terpakai. Pemakaian energi listrik di rumah tangga perkotaan sebagian besar adalah untuk penerangan (sekitar 50%), sisanya digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya seperti penggunaan lemari es/kulkas, setrika listrik, mesin cuci, TV, radio/tape recorder, kipas angin, AC, penanak nasi (rice cooker), pompa air, penghisap debu (vacuum cleaner) dan mesin pemanas air (water heater).
Bila pemakaian listrik tidak terkendali, selain banyaknya pengeluaran biaya untuk membayar energi yang telah kita pakai, yang terutama yaitu habisnya energi listrik itu sendiri. Apalagi di saat krisis energi sekarang ini yang antara lain disebabkan oleh kekeringan.
Oleh sebab itu, sayangilah listrik anda, mulailah melakukan penghematan. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Rumah tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1.300 VA. Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai kebutuhan. Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang hemat listrik, seperti: menyalakan alat-alat listrik hanya saat diperlukan, menggunakan alat-alat listrik secara bergantian dan menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif).
Peralatan listrik rumah tangga pada umumnya sudah dirancang untuk pemakaian listrik yang hemat, namun pada praktiknya masih ditemukan pemborosan energi listrik. Hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan peralatan dengan cara yang kurang tepat.
Lampu Penerangan
1. Memilih jenis lampu yang tepat dan ukuran sesuai dengan kebutuhan.
2. Manfaatkan cahaya alami yang optimal.
3. Menggunakan lampu hemat energi, misalnya lampu TL/Neon atau compac fluorescence.
4. Menggunakan ballast elektronik dan memasang kondensator pada jenis lampu TL/Neon.
5. Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja, dan matikan lampu bila tidak diperlukan lagi.
6. Warna dinding, lantai dan langit-langit yang terang sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi lampu penerangan.
7. Memasang lampu penerangan sesuai/sedekat mungkin dengan obyek yang diterangi.
8. Mengatur perabotan rumah agar tidak menghalangi cahaya lampu penerangan.
9. Membersihkan gelas lampu apabila kotor/berdebu agar tidak menghalangi cahaya lampu.
10. Hindari lampu pijar
11. Gunakan lampu-lampu taman pada tempat dan waktu yang sangat diperlukan saja.
Lemari Es/Kulkas.
1. Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai.
2. Membuka pintu lemari es seperlunya.
3. Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor.
4. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah.
5. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik.
6. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan/tidak terlalu rendah, oleh karena semakin rendah/dingin semakin banyak konsumsi energi listrik.
7. Hindari memasukkan makanan atau air yang masih panas langsung ke dalam kulkas. Biarkan makanan itu menjadi dingin dulu di luar. Baru masukkan ke dalam kulkas atau freezer.
8. Tutup yang rapat kulkas Anda. Sebab kebocoran lewat celah pintu kulkas, akan menyebabkan motor berputar dengan tenaga yang lebih besar. Artinya energi listrik yang terpakai lebih besar.
9. Jangan mengisi kulkas terlalu sesak oleh makanan. Isi yang berlebihan akan membuat sirkulasi udara menjadi berkurang. Akibatnya kompresor harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu udara.
10. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.
Setrika Listrik.
1. Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan disetrika. Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat panas.
2. Mematikan setrika segera setelah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.
3. Gunakanlah setrika otomatis karena lebih hemat listrik.
4. Lepaskan setrika listrik dari stop kontak setelah Anda selesai menyetrika pakaian. Menyalakan setrika listrik dari 450 watt misalnya, adalah sama dengan menyalakan lebih dari 10 buah lampu neon secara serempak.
Mesin Cuci Listrik.
1. Gunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya, isi air sesuai petunjuk.
2. Memilih mesin cuci dengan kapasitas sesuai dengan jumlah cucian setiap hari.
3. Memakai mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya. Bila melebihi kapasitas, dapat menambah beban pemakaian tenaga listrik.
4. Alat pengering sebaiknya hanya digunakan pada saat mendung atau hujan. Bila hari cerah di jemur saja.
5. Hanya menggunakan mesin cuci apabila jumlah cucian sudah cukup banyak. Jika hanya 2 atau 3 potong pakaian, mengapa tidak Anda cuci dengan tangan saja
Televisi, Radio, Tape Recorder
1. Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.
2. Jangan biarkan televisi atau radio terus hidup ketika acara telah usai atau sewaktu Anda tak lagi berminat menontonnya/mendengarkannya.
3. Atur brightness dan volume seperlunya
Kipas Angin
1. Membuka ventilasi/jendela rumah untuk memperlancar udara ke dalam rumah.
2. Menghidupkan kipas angin seperlunya.
3. Mematikan kipas angin bila ruangan tidak digunakan, atau gunakan kipas angin yang dilengkapi alat pengatur waktu (timer) dan atur timer sesuai kebutuhan.
4. Memilih kipas angin yang memiliki alat pengatur waktu (timer) dan mengatur timer sesuai dengan kebutuhan.
5. Mengatur kecepatan kipas sesuai keperluan.
Pengatur Suhu Udara (AC).
1. Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
2. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
3. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung agar efek pendingin tidak berkurang.
4. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.
5. Biasakan mematikan AC ketika ruangan tak lagi dipakai untuk waktu yang agak panjang. Tutup pintu dan jendela dengan rapat sewaktu AC mulai dihidupkan. Tutup juga tirai jendela untuk menahan sinar matahari dari luar
Penanak Nasi (Rice Cooker)
1. Memilih rice cooker dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Meletakkan rice cooker dalam posisi tegak sehingga alat pemutus aliran listrik akan bekerja baik.
3. Memasak nasi sesuai dengan kapasitas rice cooker.
4. Mengusahakan untuk menanak nasi mendekati waktu makan.
5. Memeriksa selalu alat pemutus aliran listrik otomatis. Bila alat ini rusak maka listrik akan terus mengalir ke elemen pemanas meskipun nasi telah matang.
Mesin Pompa Air.
1. Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran atau pipa.
Menggunakan tangki penampung air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis, atau menggunakan sistem kontrol otomatis.
2. Gunakan pelampung pemutus arus otomatis, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh. Semakin sering pompa air "hidup mati", semakin besar daya listrik yang dipakai.
3. Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.
Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)
1. Memilih vacuum cleaner sesuai dengan kebutuhan dan dengan daya secukupnya.
2. Membersihkan kantong debu segera setelah selesai menggunakan vacuum cleaner.
3. Menggunakan vacuum cleaner untuk pekerjaan yang cukup berat, bila untuk pekerjaan ringan/kecil gunakan saja sapu dan alat pembersih lainnya.
4. Mematikan segera vacuum cleaner apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor, kemungkinan terjadi sesuatu yang mengganggu kerja vacuum cleaner.
Alat Pemanas Air (water heater).
1. Pergunakanlah alat pemanas hanya pada saat betul-betul diperlukan. Pemanas air dengan LPG jauh lebih hemat energi..
2. Gunakanlah pemanas air tenaga surya yang bebas biaya energi. Gunakan peralatan pada siang hari..
3. Nyalakan pemanas air (water heater) Anda selama 20 menit sebelum air panas diperlukan lalu matikan.
4. Selain itu, secara rutin lumasi bantalan polos atau as dan gigi transmisi motor-motor listrik.
© Copyright 2024, All Rights Reserved